Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
IndyCar IndyCar Toronto

Colton Herta Girang Raih Pole di IndyCar Toronto

Pembalap Andretti Autosport, Colton Herta, gembira bisa mengamankan start terdepan keduanya, setelah tampil mengecewakan di Mid-Ohio lalu.

Colton Herta, Andretti Autosport w/ Curb-Agajanian Honda

Saat putaran Mid-Ohio, Alexander Rossi bertabrakan dengan Romain Grosjean dan Devlin DeFrancesco. Mobil Grosjean yang hilang kendali kemudian menyenggol Colton Herta, menyebabkan sang pembalap sampai keluar dari lintasan.

Herta memang masih bisa menyentuh garis finis. Namun, itu telah memaksanya harus puas menduduki posisi ke-15. Jelas ini bukan hasil yang patut untuk dirayakan.

Kini, Andretti bangkit untuk membayar kekecewaan. Hal itu terbukti dengan Herta yang tampil impresif dalam meraih pole di IndyCar Toronto, Minggu (17/7/2022) dini hari.

Usai kualifikasi, Herta merasa senang dan lega dapat mengklaim posisi grid terdepan. Itu karena balapan di Mid-Ohio dianggap sebagai lomba yang memalukan bagi pembalap berusia 22 tahun ini.

"Balapan pekan lalu menjadi mimpi buruk bagi kami sebagai organisasi. Performa kami bisa dibilang memalukan di sana," ujarnya.

"Tapi untungnya kami bisa melewati momen itu. Senang rasanya bisa melihat semua orang tidak lagi terlarut dalam memori balapan terakhir.

"Kami bisa bangkit dan mengembalikan mindset kami. Tes kami di Iowa pekan lalu berjalan lancar, dan kemudian dilanjutkan dengan sesi yang bagus ini.

"Semuanya melaju dengan sangat cepat. Seluruh mobil Andretti ada dalam posisi 12 besar, jadi saya sedang kegirangan sekarang."

Lebih lanjut, Herta mengaku terkejut karena dirinya mencatatkan waktu tercepatnya di Q3. Padahal, hampir sebagian besar pembalap menggunakan ban merah kompon alternate dalam sesi tersebut.

Baca Juga:

"Kami memiliki mobil yang bagus di pagi hari. Kami hanya mencoba menyetel ulang mobilnya untuk sesi siang hari, tapi berakhir sebagai yang tercepat," tuturnya.

"Saya pikir secara keseluruhan kami kurang cepat saat menggunakan set baru ban merah. Kami berada di posisi keempat, kelima dan keenam.

"Sementara dengan set ban yang sudah digunakan, mobil kami justru memperlihatkan performa terbaiknya. Ini jadi situasi yang menarik, terutama untuk balapan besok. Kita lihat saja nanti."

Walau dihadapkan pada situasi yang menarik, runner-up Indy Lights 2018 itu menjelaskan bahwan timnya tidak akan mengubah strategi yang sudah ditetapkan.

“Saya pikir hal yang mengejutkan adalah, dalam banyak kualifikasi jalanan di IndyCar dalam beberapa tahun terakhir, saya telah melihat bahwa orang-orang biasanya dapat menyamai waktu mereka di babak ketiga kualifikasi dengan set merah baru," ucapnya.

"Jarang ada pembalap yang bisa lebih cepat. Bukan hanya saya, tapi banyak pembalap. Sebagian besar mobil berjalan lebih cepat saat menggunakan ban yang sudah dipakai. Itu adalah sesuatu yang menarik.

"Tapi, berbicara soal strategi, saya tidak berpikir itu akan berubah banyak. Rencana kami untuk menggunakan ban merah atau tidak, itu tidak akan banyak berubah."

Herta lantas memuji kinerja para mekanik Andretti Autosport, yang mana sukses membantu empat pembalapnya mengeluarkan potensi terbaik mobil.

“Saya pikir tim melakukan pekerjaan yang luar biasa. Ini adalah salah satu tempat di mana redaman sangat penting," kata dia.

"Semua gundukan dan serpihan di tempat seperti Toronto yang sangat bergelombang dan halus, jadi Anda membutuhkan semacam campuran keseimbangan dan redaman.

“Tim melakukan pekerjaan luar biasa dengan itu, dan mereka terus melakukannya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Scott Dixon Komentari Situasi Kontrak Alex Palou
Artikel berikutnya Gegara Rambut, Colton Herta Gagal Menangi IndyCar Toronto

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia