Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Menikmati Setiap Lap, Romain Grosjean Lebih Bahagia di IndyCar

Romain Grosjean sepertinya tidak menyesal telah beralih ke IndyCar. Mantan pembalap Formula 1 itu mengaku menikmati balap mobil formula di Amerika Serikat (AS) itu.

Romain Grosjean, Dale Coyne Racing with RWR Honda,  Colton Herta, Andretti Autosport w/ Curb-Agajanian Honda, champagne

Foto oleh: Michael L. Levitt / Motorsport Images

Menjelang akhir F1 2020, Tim Haas melakukan perombakan pembalap dengan menggantikan Romain Grosjean dan Kevin Magnussen dengan dua rookie, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin.

Grosjean memutuskan untuk melanjutkan karier balap di Negeri Paman Sam setelah mendapatkan posisi di Dale Coyne Racing with Rick Ware Racing. Ia turun di putaran 1-2, 5, serta 7-16.

Menariknya, kendati berstatus rookie, pembalap asal Prancis tersebut sudah berhasil tiga kali naik podium. Terakhir, Grosjean melakukannya dengan finis P3 pada Grand Prix of Monterey di Sirkuit WeatherTech Raceway Laguna Seca, Minggu (19/9/2021) lalu.

Bandingkan dengan torehan Grosjean pada dua musim terakhirnya di F1 yang total hanya mampu merebut 10 poin. Perbedaan drastis itulah yang membuat Grosjean terlihat tidak menyesal telah meninggalkan F1. Paling tidak untuk sementara.

“Saya salah satu dari 20 orang di dunia (mengacu jumlah pembalap dalam satu musim) yang beruntung bisa turun di F1,” kata Grosjean seperti dikutip SpeedCafe.

“Saya memiliki karier yang luar biasa. Ya, dalam beberapa tahun terakhir memang berat dan membuat frustrasi. Saya tahu cara mengendarai mobil tetapi tidak mampu menunjukkan apa pun.”

Grosjean turun di F1 antara 2009, 2012–2020 bersama tim-tim Renault, Lotus, dan Haas. Turun dalam 179 balapan, Grosjean 10 kali naik podium tanpa pernah menang.

Baca Juga:

“Lalu, untuk bisa di posisi agar bisa bertarung di depan dan insinyur mengatakan Anda memiliki mobil tercepat di trek dan Anda memimpin, berduel untuk podium, jelas hal itu sebuah kebangkitan,” katanya.

“Saya tahu banyak anak yang bercita-cita ingin ke Formula 1. Tetapi situasi setiap setelah akhir pekan, rasanya lebih baik di sini (IndyCar).”

Romain Grosjean pun menjelaskan apa yang menurutnya IndyCar begitu spesial. “IndyCar membebaskan pembalap mengemudikan mobil sebebas apa pun, dengan gaya yang Anda inginkan,” ucap Grosjean.

“Anda tidak perlu khawatir soal charging system, push mode, temperatur ban, dan sebagainya. Anda tinggal masuk, keluar pit lane, dan terus menekan di setiap lap. Anda harus menekan, menekan, dan terus menekan. Lalu, Anda masuk pit untuk ban baru.

“Kesempatan untuk menikmati setiap putaran, tim-tim yang mampu sama-sama kompetitif, plus atmosfer di paddock dengan dukungan penggemar, itu semua menjadi paket yang benar-benar saya nikmati.”

Menjelang balapan terakhir (putaran 16) IndyCar di Long Beach, California, Romain Grosjean berada di peringkat ke-15 dengan 266 poin. Namun bila mengacu status rookie, Grosjean hanya kalah dari Scott McLaughlin yang berada di P13 klasemen.

Romain Grosjean, Dale Coyne Racing with RWR Honda

Romain Grosjean, Dale Coyne Racing with RWR Honda

Foto oleh: Barry Cantrell / Motorsport Images

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda Amankan Gelar Konstruktor Ke-10 IndyCar
Artikel berikutnya IndyCar Rilis Kalender Balap 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia