Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Power Memelihara Kegelisahan demi Gelar Juara IndyCar

Will Power mengunci titel kedua IndyCar Seri Piala setelah finis di urutan ketiga seri Laguna Secca, Minggu (11/9/2022). Ia mengaku kelelahan secara mental.

Will Power, Team Penske Chevrolet, podium

Will Power, Team Penske Chevrolet, podium

Michael L. Levitt / Motorsport Images

Pembalap Penske itu mematahkan rekor pole position milik Mario Andretti usai menguasai grid pertama untuk 68 kali. Ia sempat memimpin dalam stint pertama, tapi kemudian terpaksa melakukan penyesuaian bagian sayap.

Saat putaran terakhir, ia mengganti ban sehingga mampu mengejar zona podium bersama rekan setimnya, Josef Newgarden. Pada akhirnya, mereka kalah kencang lawan pilot Chip Ganassi Racing, Alex Palou.

Kendati hanya bertengger di peringkat ketiga, Power senang unggul 16 poin dari lawan terdekatnya Newgarden. Di sisi lain, ia tidak terlalu menikmati predikat pemecah rekor.

“Saya tidak bisa menikmati pole kemarin karena saya sangat fokus pada balapan. Banyak tekanan akhir pekan ini. Saya lebih tenang sepanjang tahun,” ucapnya.

“Ketika saya masuk ke mobil dan mulai balapan, tidak ada masalah meski agak samar di tengah balapan. Saya menggali lebih dalam, hanya ‘Saya harus memberikan semua semampu saya. Saya tidak bisa kehilangan posisi di sini’ dan mobil, ban…ya, itu menarik. Beberapa set ban sangat bagus tapi ada beberapa yang kurang.

“Namun, ya, secara mental sangat menguras. Tidak bisa menunjukkan emosi yang saya tunjukkan ketika saya memenangi Indy 500 (pada 2018). Namun, itu seperti perjalanan panjang sepanjang tahun.

Baca Juga:

“Saya kira ini sangat pas bahwa kami baru menjalani hari solid lainnya, hanya semacam pertarungan panjang seperti hari ini Itu menjadi cerita musim kami.”

Power mengaku gelisah karena kurang istirahat sebelum seri pamungkas. Padahal, ia sudah start dalam 230 balapan.

“Ya, saya bangun pukul 03.00 beberapa kali selama akhir pekan dan Anda selalu bisa menenangkan diri untuk kembali tidur. Hanya saja, itu adalah hari besar. Setiap orang memberikan upayanya besar-besaran,” ia menuturkan.

“Anda tidak mau membiarkan itu. Kegelisahan membuat Anda tampil di level tertinggi. Saya memiliki kegelisahan ketika masuk kualifikasi. Itu hanya memompa Anda ke level lain.

“Beberapa kali dalam karier, saya masuk ke mobil terlalu rileks. Ternyata itu tidak bekerja. Saya berusaha memahami sebesar apa kegugupan sempurna yang bisa Anda miliki. Anda memiliki itu.

“Alam bawah sadar Anda perlu memahami pentingnya apa yang Anda lakukan dan kemudian, Anda bisa menempati level lain.”

Power memberikan ucapan terima kasih kepada kru, khususnya mantan insinyur balap di Walker Racing pada 2007 dan KV Racing 2008, Dave Faustino sebelum terikat kontrak dengan Penske.

“Ini sangat fokus, tahun yang solid. Kru hebat, menuntaskan setiap lap di setiap balapan. Saya melihat lagi beberapa tahun ini dan kegagalan mekanis, beberapa kesalahan, ini menunjukkan Anda mendapat seluruh kombinasi bersama. Kami akan sampai ke sana, bertarung untuk kejuaraan,” ucapnya

“Saya dan Dave saling mengenal. Kami bekerja dengan baik bersama tahun ini, kami berhasil…Saya kira dia mungkin melihat kemajuan lamban dari kematangan dan tahun ini, dia sudah melihat level tertinggi dari itu.

“Kami harus saling menghormati satu sama lain. Anda tidak bisa menglahkan pengalaman. Setiap skenario bisa terjad kepada Anda dan membuat balapan kacau,. Ini bisa terjadi kepada siapa pun dan dalam tahap karier. Anda tahu permainan sangat baik dan bermain dengan pengalaman itu.”

Power mengisahkan beberapa momen di saat ia jatuh bangun dalam karier.

“Sembilan ppdium, sangat kuat., tapi saya mengorbankan beberapa kemenangan hanya untuk konsistensi. Pastinya bisa menyerang lebih keras ketika saya pasang ban sangat bagus,” ia menjelaska

“St. Pete adalah satu, saat restart. Saya hanya lemah saat mengemudi, seolah Anda tidak yakin bahwa saya finis pada stint di posisi bagus,” sesalnya.

“Saya seharusnya bisa dengan mudah menyerang dan melewati McLaughlin. Tapi, saya malah kehilangan posisi atas Palou. Satu lagi di Ohio tengah, restart bendera merah. ‘Saya hanya menyerang atau di sini atau bisa berakhir. Saya pikir saya ambil ketiga’. Sama seperti Iowa, memastikan ban bisa dipakai dan finis kedua.

“Ada beberapa kemenangan tersisa di meja jika Anda akan melakukan itu. Namun, saya katakan sejak awal tahun, akan memainkan permainan sepanjang musim. Saya belum pernah melakukan itu. Saya tak peduli dengan kemenangan hanya ingin menjadi juara. Mungkin saya mengaspal tahun depan dan mencoba memenangi lebih banyak balapan.”

 

Photo by: Michael L. Levitt / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kredibilitas Super Licence F1 Dipertaruhkan Gegara Colton Herta
Artikel berikutnya Herta Tidak Mau Memaksakan Diri ke F1 dengan Bantuan FIA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia