Sato harap kemenangan di Indy 500 menginspirasi pembalap muda Jepang

Pembalap tim Andretti Autosport berhasil mengatasi perlawanan dari Helio Castroneves pada bagian akhir balapan Indy 500 kemarin, menjadi pembalap Jepang pertama yang berhasil memenangkan Indy 500.

Sato menjadi satu-satunya pembalap Jepang di Indy 500 dari tahun 2011, mesikpun mesin Honda digunakan oleh setengah dari jumlah peserta IndyCar musim ini.

Namun, mantan pembalap Formula 1 ini berharap lebih banyak pembalap dari negaranya yang termotivasi untuk berlaga dalam ajang ini di tahun-tahun mendatang.

"Saya tentu berharap seperti itu," tutur Sato saat ditanya apakah prestasinya bisa menginspirasi lebih banyak pembalap Jepang untuk mencoba IndyCar.

"Maksudnya, saya ingin melihat generasi baru. Selama saya bisa membalap, tentu saja saya ingin mengajari mereka, tetapi memukul saya dan datang dan kemudian menjadi lebih baik lagi. "

Honda memiliki beberapa pembalap binaan mereka yang sedang berkarir di ajang balap single seater di Eropa, seperti Nobuharu Matsushita, Nirei Fukuzumi dan Tadasuke Makino.

"Saya pikir ada banyak calon pembalap muda Jepang yang potensial di luar sana, dan beberapa dari mereka berada di Eropa," lanjut Sato. "Sayangnya kita belum benar-benar melihat pembalap muda Jepang yang sedang naik daun di Amerika.

"Tapi setelah hasil ini, saya yakin masih ada banyak pembalap yang ingin mencapainya, dan di Amerika Serikat, ada sistem piramida dan beasiswa yang hebat dari formula junior sampai Indy Lights dan IndyCar.

"Selalu ada peluang baik, dan Honda berkomitmen pada seri ini, saya juga berada di sini untuk membantu apapun."

Sato juga mengungkapkan tingkat antusias di Jepang terkait kemenangannya, menyebabkan ponselnya terus berdering hingga larut malam saat di Jepang muncul pemberitaan tentang kemenangannya pada Senin pagi.

"Setelah bendera finis berkibar, mungkin saya telah melakukan 30 wawancara, dan itu sangat bagus," kata Sato. "Senang bisa berbicara. Saya merasa lelah, tapi entah bagaimana bisa terus berjalan karena balapan tersebut memompa semangat saya.

"Sebenarnya saya tidur pada jam 3 pagi, karena pada saat itu telepon saya berdering terus, efek dari keantusiasan di Jepang, yang terjadi pada siang hari.

"Rasanya fantastis. Semua orang sangat bahagia, dan saya mendapatkan... mungkin ratusan, atau ribuan email. Sangat mengagumkan."