Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tantangan Besar Jimmie Johnson di IndyCar

Megabintang NASCAR, Jimmie Johnson, akan turun di IndyCar 2021. Ia pun mengaku akan menghadapi satu tantangan besar.

Jimmie Johnson, Chip Ganassi Racing Honda

Foto oleh: IndyCar Series

Juara NASCAR tujuh kali (2006-2009, 2010, 2013 dan 2016), Jimmie Johnson, telah menjalani sesi tes sebanyak tiga kali bersama Tim Chip Ganassi Racing.

Sesi tes digelar di Barber Motorsports Park, Sebring, serta di Laguna Seca. Ketiga sesi tes tersebut dimanfaatkan oleh Johnson untuk mempelajari lebih dalam soal balapan open-wheel.

Dari situlah, pembalap 45 tahun ini menyadari, bahwa dirinya akan menghadapi satu tantangan besar, yakni menjaga kondisi ban mobilnya selama balapan.

Baca Juga:

Memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di balapan stock car, Johnson tentunya butuh waktu untuk beradaptasi dengan mobil open-wheel. Ia pun menyebut mobil IndyCar seperti sebuah 'monster'.

"Mungkin seperti sebuah monster ya, kata itu yang bisa saya sebutkan untuk mendeskripsikan mobil ini. Downforce dan tenaganya luar biasa, cengkeraman (ban) juga. Sangat liar mengendarai (mobil open-wheel)," ujar Johnson.

"Tantangan besar yang akan saya hadapi mungkin adalah menjaga kondisi ban mobil. Saya harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik ban, membawa tekanan dan temperatur ke puncaknya saat ban masih memiliki daya cengkeram yang cukup," tuturnya.

Livery mobil Jimmie Johnson, Chip Ganassi Racing, di IndyCar musim ini.

Livery mobil Jimmie Johnson, Chip Ganassi Racing, di IndyCar musim ini.

Foto oleh: Chip Ganassi Racing

Pembalap kelahiran California ini kemudian memberikan perbedaan performa mobil NASCAR dengan IndyCar. Menurutnya, mobil NASCAR dapat mencapai kecepatan maksimalnya di lap pertama.

"Begini, kalau mengendarai mobil NASCAR (Seri Piala), Anda selalu bisa mencatatkan lap tercepat di putaran pertama. Kemudian, seiring berjalannya balapan, mobil akan semakin lambat," kata Jimmie Johnson.

"Dan itu sangat berbeda dengan mobil seperti Indy. Di sini, mungkin lap tercepat saya baru bisa tercatat setelah dua atau tiga putaran, di saat kondisi ban sedang berada di puncaknya."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya IndyCar Sedang Berada di Era Kejayaan
Artikel berikutnya St. Petersburg Batasi 20 Ribu Penonton untuk IndyCar 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia