Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Villenueve: Ecclestone aktor penting runtuhnya kepopuleran IndyCar

Juara IndyCar 1995 dan juga Juara Dunia Formula 1 1997, Jacques Villeneuve meyakini jika tingginya atensi dari fans dan media saat Nigel Mansell meninggalkan Formula 1 untuk membalap di CART pada 1993, “menganggu” Bernie Ecclestone.

Foto oleh: IndyCar Series

Jacques Villeneuve
Jacques Villeneuve
Jacques Villeneuve, Venturi
Juara balapan Jacques Villeneuve merayakans
Jacques Villeneuve, Williams FW18 Renault

Berbicara di panggung Autosport International di Inggris, Villeneuve mengenang kembali proses perpindahannya dari Formula 3 Jepang menuju Formula Atlantik di Amerika pada 1993.

Ia mengatakan pada awalnya berpikir jika akan bertahan di kejuaraan balapan di Amerika karena saat itu sedang berkembang pesat.

Namun, Villeneuve meyakini bahwa mantan pimpinan F1, Bernie Ecclestone berperan dalam perpecahan Championship Auto Racing Teams (CART) dan membantu upaya Tony George untuk membuat balapan tandingan, yaitu Indy Racing League (IRL). Kemudian CART bangkrut dan asetnya dibeli oleh Champ Car dan pada akhirnya bargabung kembali dengan IRL untuk menggelar ajang IndyCar di tahun 2008.

Villeneuve yang dalam musim pertamanya di Formula Atlantik finis di posisi ketiga, kemudian membalap di IndyCar 1994 dan meraih titel Indy 500 juga juara CART 1995, berkata: “Pada saat itu saya berpikir akan sangat hebat jika bisa ke F1, namun mungkin sisa karir saya akan dihabiskan di Amerika. Saya mengingat saat Nigel Mansell membalap di IndyCar, ajang tersebut mulai berkembang pesat, dan penontonnya mulai menjadi bertambah banyak.

"Saya rasa hal ini mengganggu Ecclestone dan saya juga merasa jika ia sangat berperan dalam perpecahan IndyCar, sehingga mereka memiliki kejuaraan yang terpisah. Karena itulah balapan IndyCar punah – karena Ecclestone merasa jika balapan ini mulai menganggu kepopuleran F1.

"Tetapi pada saat itu, membalap di Amerika pada pertengahan 90-an tentu cukup bagus dan mobil-mobilnya super cepat. Jika anda melihat Indy 500, balapan ini sangat spesial. Namun jelas saya akan kecewa jika tidak membalap di F1, karena F1 tetap menjadi balapan terpopuler."

Villeneuve mengakui saat membalap di Indy 500, dengan raihan posisi kedua pada 1994 dan berhasil memenangkannya di 1995, adalah sesuatu hal yang baru saja ia apresiasi sejak lama.

Ia mengatakan: "Membalap dengan kecepatan rata-rata 230 mph dan berada diantara pembalap lain, juga pada tempat yang dimana masih diperbolehkan untuk mempertaruhkan nyawa anda, karena saat ini jauh lebih aman dibandingkan 20 tahun yang lalu dan juga terdapat 500 ribu orang yang duduk di Grandstand... Dahulu, gelaran ini akan berlangsung selama tiga minggu. Anda akan bisa merasakan energinya luar biasa. Rasanya seperti berada di arena besar pertarungan gladiator pada zaman Romawi.

“Indianapolis sangat istimewa dan juga merupakan salah satu balapan terbesar dan terpenting di dunia. Tentunya kejuaraan F1 lebih besar, namun sebagai salah satu ajang tunggal, Indy adalah yang terbesar.

"Saya tidak bertumbuh besar dengan balapan Indy 500, tetapi berkembang dengan Formula 1. Jadi saya tidak benar-benar tahu apa yang diwakilinya. Saya tidak memikirkan tentang hal ini sampai membalap di Formula Atlantik. Dalam balapan yang dimana fans datang hampir setiap hari selama tiga minggu, membutuhkan dedikasi tinggi. Tapi saat Anda berada di sana, ini hanyalah balapan. Tentu ada banyak pembalap yang hebat, tapi IndyCar hanya menjadi batu loncatan menuju F1.

"Tetapi saat anda keluar dari sana, hal pertama-tama yang saya pikir adalah, 'wow, saya bisa bertahan!' Ini sangat bagus! Kemudian anda menang dan mulai menyadari jika hal ini masih ada dan tetap membekas, meskipun balapannya terjadi 22 tahun yang lalu. Saat itulah anda mulai menyadari arti dari apa saja yang telah capai."

Villeneuve mengatakan, dengan kemenangannya di Indy 500 menjadi faktor utama Sir Frank Williams tertarik  untuk mengundangnya melakukan uji coba bersama Williams. Pada akhirnya, ia memulai debutnya bersama tim ini di F1 musim 1996.

"Semua ini terjadi setelah memenangkan Indy 500," ujar Villeneuve. "Saya kira hal ini sangat penting memberi peluang untuk mengikuti tes, karena dengan kemenangan ini menunjukan jika secara psikologis saya bisa mengatasi tekanan.

"Agar bisa tampil cepat, anda hanya perlu mencari tahu caranya. Tetapi aspek psikologis seorang pembalap juga sangat sulit untuk dipahami, karena mobil F1 liar seperti binatang. Anda bisa menjadi pembalap Formula 3 terbaik, pembalap GP3 terbaik, pembalap F2 terbaik, namun di F1 belum tentu anda tampil cukup baik.

“Banyak pembalap yang meraih kemenangan dari gokart hingga dalam berbagai balapan formula yang telah mereka ikuti, kemudian saat mereka membalap di F1 – semuanya tidak berguna! Sebaliknya, pembalap lain yang performanya biasa saja di ajang junior, entah bagaimana saat tampil di F1 mereka mengejutkan, dan ini sangat menakjubkan.

"Itu semua tentang penampilan psikologis anda. Dan Indy 500 adalah pertunjukan yang baik tentang hal ini, saya merasa jika faktor tersebut membantu Frank [Williams] mengambil risiko untuk memilih saya."

Laporan tambahan oleh David Malsher

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Indy 500: Marco Andretti pimpin hari pertama, Alonso rookie terbaik
Artikel berikutnya Indy 500: Power puncaki hari kedua latihan, Alonso ke-24

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia