Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Bird: GTE lebih cocok menangkan Le Mans

Menurut Pembalap Ferrari, Sam Bird, FIA WEC harusnya memastikan GTE menjadi pemenang Le Mans jika kelas LMP1 punah.

#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina

Foto oleh: Marc Fleury

#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina
#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina

Foto oleh: Marc Fleury

Audi dan Porsche menutup program LMP1 dalam dua musim berturutan, sementara Toyota masih mempertimbangkan masa depannya sebagai satu-satunya pabrikan berada di kelas utama. Meski menyiratkan akan terus berlaga.

Disaat LMP1 semakin mengecil, divisi GTE baru saja mendapatkan pabrikan kelima, dengan BMW akan bergabung 2018 menyusul kompetitor saat ini Ferrari, Aston Martin, Ford dan Porsche.

Bird mengatakan tumbuhnya GTE harus membuatnya dipertimbangkan menjadi pemenang umum Le Mans jika LMP1 punah.

“Merupakan langkah logis bagi pabrikan untuk menjadi bagian dari WEC,” ucapnya kepada Motorsport.com. “Mereka adalah mobil yang bisa dikenali dengan mudah oleh penggemar muda.”

“Ada prototipe dan mereka memiliki daya tarik tersendiri. Tetapi akan luar biasa jika kita kembali ke hari-hari ketika mobil GT memenangkan Le Mans seperti pertengahan 1990-an.”

“Tenaga besar, cepat di jalur lurus dan kini kita memiliki donnforce menemaninya.”

GTE daripada LMP2

Bird berargumen bahwa GTE akan lebih cocok menjadi pemenang Le Mans dibandingkan LMP2, yang menggunakan mesin spek dan  mewajibkan tim untuk berlaga dengan setidaknya satu pembalap berperingkat perak.

“LMP1 belum mati, dan saya harap tidak akan mati, tetapi saat ini tidak bisa disebut sehat,” ucapnya.

“Saya tidak tahu apa akan terjadi di masa depan, tetapi jika di masa depan tidak ada grid LMP1 maka hanya akan ada LMP2 dan GT.”

“LMP2 adalah kategori hebat. Saya datang dari LMP2. Saya menikmati dan tidak anti dengan LMP2, tetapi apakah kita menginginkan pemenang Le Mans dari LMP2 dengan pembalap gentleman driver?”

“Atau Anda ingin pabrikan dari GTE dengan Aston Martin, Ferrari, Porshe, BMW bertarung memperebutkannya?”

“Sebagai penggemar, saya tentu ingin melihat merek, atau pabrikan memperebutkan gelar Le Mans. Lihat saja penggemar yang datang, mereka membawa bendera Ferrari. Bukan bendera Oreca atau Ligier.”

#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina
Sam Bird, AF Corse
BMW M8 GTE
#7 Toyota Gazoo Racing Toyota TS050-Hybrid: Mike Conway, Kamui Kobayashi, Jose Maria Lopez, #8 Toyota Gazoo Racing Toyota TS050-Hybrid: Sébastien Buemi, Anthony Davidson, Kazuki Nakajima
#95 Aston Martin Racing Aston Martin Vantage: Nicki Thiim, Marco Sorensen
#92 Porsche GT Team Porsche 911 RSR: Michael Christensen, Kevin Estre, #95 Aston Martin Racing Aston Martin Vantage: Nicki Thiim, Marco Sorensen, #66 Ford Chip Ganassi Team UK  Ford GT: Stefan Mucke, Olivier Pla
#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina
#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird, Miguel Molina
Sam Bird, DS Virgin Racing Formula E Team
Sam Bird, DS Virgin Racing
#71 AF Corse Ferrari 488 GTE: Davide Rigon, Sam Bird
11

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren izinkan Alonso berlaga di Le Mans
Artikel berikutnya GALERI: Daftar juara Le Mans 24 Jam

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia