Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembalap Perempuan Mulai Dihormati di WEC

Tatiana Calderon merasa performanya di Le Mans 24 Hours 2020 telah mengubah perspektif orang-orang terhadap pembalap perempuan di ajang balap ketahanan (WEC).

Tatiana Calderon, #1 Richard Mille Racing Team Oreca 07 - Gibson LMP2

Foto oleh: Rainier Ehrhardt

Pada Le Mans 24 Hours musim lalu, Richard Mille, tim yang dibela Tatiana Calderon, memang tidak meraih kemenangan. Tetapi performa skuad asal Prancis tersebut bisa dibilang memuaskan.

Musim lalu, Richard Mille lebih fokus ke European Le Mans Series (ELMS). Mereka pun dihadapkan dengan kesulitan, setelah salah satu pembalapnya, Katherine Legge, cedera.

Rekan setim Legge, Tatiana Calderon dan Sophia Florsch, mau tidak mau harus beradaptasi dengan pembalap pengganti, yakni Beitske Visser. Waktu penyesuaian terbilang singkat, mengingat Le Mans 24 Hours sudah di depan mata.

Baca Juga:

Terlepas dari kerja sama tim yang baru terbangun, mobil #50 Richard Mille yang dikendarai Calderon, Florsch dan Visser mampu menyelesaikan balapan di P9 kategori LMP2.

Mereka bahkan berhasil finis di depan tim-tim besar seperti IDEC Sport (Jonathan Kennard, Patrick Pilet, Kyle Tilley) dan United Autosport (Alex Brundle, Will Owen, Job van Uitert).

Performa yang bisa dibilang memuaskan tersebut, dinilai Calderon, telah mengubah perspektif penggemar mengenai pembalap perempuan di ajang balap ketahanan (WEC).

Kini, mereka lebih dihormati dan mulai dipandang sebagai pesaing yang kompetitif untuk para pembalap laki-laki.

"Kami mulai mendapatkan respek yang lebih. Ada beberapa orang yang sekarang lebih mewaspadai kami," ujar pembalap 28 tahun tersebut.

"Saya pikir hasil (di 2020) telah mengubah perspektif orang-orang terhadap pembalap dan tim perempuan di ajang seperti ini. Kami bisa bersaing dengan ketat.

"Ini juga membuka jalur bagi para perempuan yang saat ini tengah mempertimbangkan terjun ke balap ketahanan, atau olahraga balap secara keseluruhan."

#1 Richard Mille Racing Team Oreca 07 - Gibson LMP2 of Tatiana Calderon, Sophia Floersch, Beitske Visser

#1 Richard Mille Racing Team Oreca 07 - Gibson LMP2 of Tatiana Calderon, Sophia Floersch, Beitske Visser

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

Tatiana Calderon kemudian menambahkan, bahwa ia dan segenap kru Richard Mille berharap meraih hasil yang lebih baik pada Le Mans 24 Hour 2021 daripada tahun lalu.

Namun, mereka sadar bahwa itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Grid Le Mans 24 Hours musim ini diisi oleh pembalap-pembalap yang lebih kuat lagi.

"Bukan perkara mudah untuk bisa meraih hasil seperti tahun lalu. Tapi yang pasti persiapan kami lebih matang kali ini," ungkap perempuan Kolombia tersebut.

"Jadi, kami ingin meraih hasil yang lebih baik. Grid kali ini diisi oleh pembalap yang lebih kompetitif. Sulit memang, tapi target kami tetap ingin finis di posisi 10 besar."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 5 Juara Dunia F1 Sekaligus Pemenang Le Mans 24 Hours
Artikel berikutnya Frederic Sausset Ingin Lebih Banyak Pembalap Difabel Tampil di Le Mans

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia