Davidson ingin hapus poin ganda WEC di Le Mans
Pembalap Toyota, Anthony Davidson, mengaku "benci" dengan hadiah poin ganda FIA World Endurance Championship di balapan Le Mans 24 Jam.






Pembalap berhak mendapatkan 50 poin jika mereka memenangi balapan Le Mans – dua kali lipat lebih banyak dibandingkan balapan biasa yang berdurasi enam jam di kalender WEC.
Sejak diperkenalkannya sistem poin tersebut, balapan Le Mans kerap menjadi penentu gelar juara dunia.
Tiga dari lima musim sejak 2012, pemenang balapan Le Mans berakhir sebagai kampiun WEC. Tapi contoh tersebut bisa berkurang menjadi dua dari lima saja, karena pada tahun 2015, pemenang balapan Le Mans adalah mobil ketiga Porsche yang bukan peserta musim penuh WEC.
Davidson, yang menjadi juara dunia WEC 2014 meski gagal menang di Le Mans, percaya bahwa menjadi juara di balapan legendaris tersebut sebenarnya sudah menjadi hadiah tersendiri dan tidak perlu ada tambahan poin ganda.
"Saya bukan penggemar berat poin ganda, justru saya benci dengan fakta bahwa Le Mans adalah balapan berpoin ganda," ucap mantan pembalap Super Aguri F1 itu kepada Motorsport.com. "Prestise dan sejarah dari hasil menjuarai balapan Le Mans sudah cukup.
"Saya juga tidak suka dengan ide satu balapan dianggap lebih penting dari balapan lain; kami selalu bekerja keras di tiap balapan. Jika saya yang berwenang, maka saya akan menghapus sistem poin ganda."

Artikel sebelumnya
Le Mans tetapkan zona-zona Slow Zone
Artikel berikutnya
GALERI: Semua 60 mobil peserta Le Mans 24 Jam 2017

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Le Mans |
Pembalap | Anthony Davidson |
Penulis | Jamie Klein |