Franchitti sempat berencana gabung ke Porsche LMP1 di 2015
Dario Franchitti berkata dirinya sempat memiliki rencana untuk mengikuti balapan Le Mans 24 Jam bersama Porsche LMP1 di tahun 2015, sebelum mengalami kecelakaan IndyCar yang mengakhiri karier balapnya.
#19 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Nico Hulkenberg, Nick Tandy, Earl Bamber
Eric Gilbert
Peraih titel IndyCar empat kali itu terpaksa harus pensiun atas alasan medis pada akhir tahun 2013, setelah mengalami kecelakaan hebat di balapan Houston.
Franchitti beberapa kali pernah tampil di ajang balapan sportscar seperti Daytona 24 Jam saat ia membangun karier di Amerika. Pembalap asal Skotlandia itu ternyata juga sudah berencana untuk dapat bergabung ke program LMP1 Porsche di tahun 2015.
“Saya ingin sekali dapat membalap di Le Mans, itu impian saya,” ujar pemenang Indy 500 tiga kali itu di acara Autosport International. “Di tahun 2015, saya sebenarnya memiliki rencana yang bagus di sana [Porsche], tepatnya di program LMP1.
“Saya penggemar berat Porsche. Isi telepon seluler saya penuh dengan gambar-gambar mobil Porsche. Di garasi saya, saya juga memiliki beberapa mobil buatan mereka.
“Wolfgang Hatz, kepala divisi pengembangan Porsche, menjadi teman saya. Saya berbicara kepada dia terkait rencana itu, dan kemudian ia mengundang saya. Saya pun datang ke markas Porsche di Weissach dan melakukan rapat rahasia bersama Andreas Seidl [team principal LMP1] dan beberapa orang yang bekerja di sana.
“Saya berkata, saya masih ingin membalap di Indy di 2013 dan 2014, kemudian saya akan pensiun dari IndyCar dan bergabung bersama mereka. Ia setuju dengan ide awal saya itu, dan mereka mengakui rencana tersebut sesuai dengan rencana yang mereka miliki saat itu. Tapi pada akhirnya, semua itu tidak terjadi.”
Sejak pulih dari cedera kepala, tulang punggung, dan pergelangan kaki, Franchitti mulai bisa kembali mengemudikan mobil balap. Tetapi ia mengaku tidak ingin mengambil risiko jika ia kembali terlibat di sebuah kecelakaan hebat.
“Tabrakan yang saya alami benar-benar hebat, dan saya cukup beruntung,” ujarnya. “Saya tidak ingin mengambil risiko itu lagi. Saya takut mengalami cedera permanen, jadi saya benar-benar berhenti [dari karier balap]. Saya bersyukur bisa menjalani dan melewati pekerjaan itu.
“Meski terlihat normal untuk dilakukan setiap hari, sebenarnya hal itu tidak terlalu normal, terutama di IndyCar dengan potensi bahaya yang ada. Apa yang mereka lakukan bukan sesuatu yang normal. Kini saya menonton dan berpikir, “apa yang sebenarnya saya pikirkan?’, jadi saya sebenarnya tidak merasa kehilangan dengan bagian itu. Saya tidak bisa bekerja dengan cara berpikir seperti itu lagi.
“Saya ingin melakukan aktivitas lain, aktivitas yang menyenangkan – mungkin sesekali ikut di balapan Formula Ford. Tetapi saya benar-benar tidak bisa, meski saya ingin sekali memakai helm putih dan diam-diam turun ke trek.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments