Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Magnussen: Sulit Wujudkan Ayah-Anak Balapan Le Mans 24 Hours

Kevin Magnussen meyakini bahwa akan sulit untuk balapan dengan ayahnya, Jan, di Le Mans 24 Hours lantaran sekarang dia bukan lagi pembalap pabrikan.

#3 Corvette Racing Chevrolet Corvette C7.R, GTLM:  Jan Magnussen and Kevin Magnussen.

#3 Corvette Racing Chevrolet Corvette C7.R, GTLM: Jan Magnussen and Kevin Magnussen.

Richard Dole / Motorsport Images

Kevin Magnussen, mantan pembalap Haas Formula 1, bakal hijrah ke ajang balap mobil sport untuk musim 2021 usai menandatangani kontrak dengan skuad DPi Chip Ganassi Racing di IMSA SportsCar Championship.

Magnussen sebelumnya berbicara tentang keinginan untuk bekerja sama dengan ayahnya di Le Mans 24 Hours. Sang ayah, Jan, telah mengikuti balap ketahanan itu setiap tahun sejak 1999, dan merupakan line-up Corvette antara 2004 dan 2019.

Dia mengungkapkan, sebenarnya ada beberapa kesempatan untuk balapan bersama saat ayahnya berada di Corvette. Tetapi kini merasa akan sulit untuk mewujudkannya.

“Kami selalu ingin melakukannya, namun saya rasa itu menjadi lebih sulit sekarang karena ayah saya bukan pembalap pabrikan,” kata Magnussen menjawab pertanyaan Motorsport.com tentang peluang tampil di Le Mans 24 Hours.

“Ketika dia menjadi pembalap Corvette, ada beberapa kesempatan untuk melakukannya, karena Corvette dapat menempatkan saya di mobil Le Mans.

“Sekarang menjadi tidak mungkin dengan logistik dan waktu, karena Anda harus bersiap. Juga sulit bagi Corvette menempatkan satu pembalap di mobil Le Mans, dan apalagi bukan pembalap yang sama untuk balapan besar lainnya tahun itu.

“Sekarang dia bukan pembalap pabrikan, kami harus melakukannya seperti (mobil) LMP2 atau GTE-Am, yang sulit karena kami berdua pembalap platinum.

“Itu bisa sulit dengan status pembalap, apa pun sistem ini. Agak rumit dalam hal itu.

“Saya tidak tahu apakah kami bisa melakukannya. Sekarang saya akan balapan dan mencoba mendapatkan kesepakatan bagus untuk diri saya sendiri, dan semoga di tim pabrikan di masa depan.

“Ini bisa jadi rumit dengan ayah saya. Tapi kami akan selalu memantaunya.”

Ayah Magnussen terakhir memenangi kelas di Le Mans 24 Hours pada 2009 bersama Corvette, dan mencatatkan podium di GTE-Pro untuk pabrikan Amerika itu pada 2014 dan 2017.

Dia lalu turun ke kelas GTE-Am setelah meninggalkan Corvette tahun ini, dan berhasil finis keenam untuk JMW Motorsport di mobil Ferrari 488 GTE Evo.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 12 Tikungan Berbahaya di Motorsport
Artikel berikutnya Polemik LMH dan LMP1 di WEC Sarat Politik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia