Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Obituary

Gerard Welter, sosok di balik pemegang rekor top speed Le Mans

Gerard Welter, arsitek sejumlah mobil unik berlaga di Le Mans 24 Jam sepanjang lima dekade telah meninggal dalam usia 75 tahun.

#51 WM Peugeot: Roger Dorchy, Claudi Haldi

LAT Images

#51 WM Secateva WM P489 Peugeot: Roger Dorchy, Michel Maisonneuve, and #52 WM Secateva WM P489 Peugeot: Jean-Daniel Raulet, Pascal Pessiot, Philippe Gache mencoba mengalahkan rekor top speed

#51 WM Secateva WM P489 Peugeot: Roger Dorchy, Michel Maisonneuve, and #52 WM Secateva WM P489 Peugeot: Jean-Daniel Raulet, Pascal Pessiot, Philippe Gache mencoba mengalahkan rekor top speed

Foto oleh: Patrick Martinoli

Prototipe WM dan WR buatan Welter, kebanyakan dibuat di garasinya oleh tim paruh-waktu, tidak dirancang untuk mencapai hasil tertentu, melainkan hanya untuk menjadi judul berita surat kabar.

Mobil-mobil WM GTP dan Grup C membalap d Le Mans antara 1976 hingga 1989 dengan target mencetak top speed tertinggi pada Mulsanne Straight saat jalur tersebut belum dipasangi chicane.

Ia kembali pada tahun 1990an dibawah bendera Welter Racing menggunakan prototipe beratap terbuka, mentargetkan posisi pole. Welter berhasil mencapai semua targetnya.

WM bermesin Peugeot menjadi benda tercepat di jalur lurus Le Mans dan salah satu mobil mencetak rekor top speed tertinggi yang tidak terpecahkan hingga saat ini akibat dipasangnya chicane pada 1990.

Roger Dorchy mencatat angka 405 km/jam, meski ada menyebut 407 km/jam, tercatat pada speed trap dalam mobil P88 di balap 1988.

Tujuh tahun kemudian, WR-Peugeot dikemudikan William David merebut posisi pole, diikuti Patrick Gonin pada mobil kedua.

Thierry Boutsen, tampil perdana di Le Mans bersama WM tahun 1981 mengenang coupe bermesin Peugeot sebagai mobil “dibuat untuk top speed dan tidak hal lainnya”.

Didier Theys, berlaga di Le Mans dua kali bersama tim pada awal 1980an, memiliki kenangan serupa, “Mereka terus memermak mobil untuk kecepatan jalur lurus, membuat kami tidak lagi memiliki downforce. Tentu, mobil cepat di Mulsanne, tapi catatan waktunya buruk. Mereka sangat mengerikan dikemudikan, sangat tidak stabil.”

Guy Fréquelin, Roger Dorchy, WM P79/80 Peugeot PRV 2.7L Turbo V6
Guy Fréquelin, Roger Dorchy, WM P79/80 Peugeot PRV 2.7L Turbo V6

Foto oleh: LAT Images

Hasil terbaik Le Mans bagi Welter terjadi tahun 1980 ketika Dorchy dan Guy Frequelin menempati P4 menggunakan WM-Peugeot P79/80. Hasil langka bagi mobil-mobil WR.

WM lama bekerja untuk Peugeot, ia bahkan menjadi direktur desain selama sembilan tahun sebelum pensiun tahun 2007 dengan salah satu karyanya adalah 205 hatchback. Membangun mobil balap merupakan hobinya.

Peugeot mengizinkan penggunaan terowongan angin dan dyno, meski tidak mengucurkan dana secara resmi. Mungkin, inilah membuat Welter dengan mudah mendapatkan sponsor dari perusahaan relasi pabrikan Prancis, seperti raksasa minyak Esso dan rumah desain Heuliez.

Sportscar pertama WM, dibuat bersama karyawan Peugeot lain Michel Meuneir tampil pada 1969. Namun baru tahun 1976 WM tampil di Le Mans dengan mobil kategori GTP.

Tim menggunakan mobil Grup C pada tahun pertama regulasi pada 1982 dan membangun mobil benar-benar baru lima tahun kemudian, P87 dengan tujuan meraih angka 400 km/jam. WM belum berhasil pada 1987, meski Francois Migault berhasil mencatat 416 km/jam pada jalan tertutup dekat Reims.

Julien Briché, Frédéric Hauchard, Patrice Roussel and Welter Gérard team members pose with the  WR Peugeot
Julien Briché, Frédéric Hauchard, Patrice Roussel dan anggota tim Welter Gérard pose bersama WR Peugeot

Foto oleh: Eric Gilbert

Welter kembali ke Le Mans pada 1992 ketika penyelenggara membuka kategori untuk seri balap Peugeot 905 Spider menggunakan sportscar bertempat duduk tengah. Dan ia terus kembali pada 1990an dengan sejumlah variasi kelas prototipe sekunder.

Masih sempat menggunakan WR bermesin Peugeot sebelum beralih ke unit Zytek V8 tahun 2009. Welter hadir di Le Mans untuk terakhir kalinya tahun 2010, meski berusaha untuk terus kembali.

WRC membuat sasis untuk mobil eksperimen GreenGT fuel-cell hidrogen, direncanakan tampil pada kategori Garage 56 pada 2013. Belum lama ini Welter mencoba kembali dengan mobil berbahan bakar bio-methane.

Kampanye Le Mans Welter bukannya tanpa tragedi. Seorang marshall tewat ketika Boutsen kecelakaan tahun 1981 akibat suspensi belakang rusak dan Sebastien Enjolras tewas setelah menabrak akibat bodi mobil terlepas saat pra-kualifikasi balap 1997.

#5 WM P76 Peugeot: Guy Chasseuil, Claude Ballot-Lena, Xavier Mathiot
#86 AEREM WM P76 Peugeot
#78 WM AEREM WM P78 Peugeot: Christian Debias, Xavier Mathiot, Marc Sourd
Thierry Boutsen, Serge Saulnier, Michel Pignard, WM P81 Peugeot PRV 2.7L Turbo V6
#10 WM Esso Peugeot WM: Roger Dorchy, Alain Couderc, Guy Fréquelin
#51 WM Peugeot: Roger Dorchy, Claudi Haldi
William David, Jean-Bernard Bouvet, Richard Balandras, WR LM94 Peugeot 2.0L Turbo V6
#24 Welter Racing WR Peugeot: Yojiro Terada, Patrice Roussel, William Binnie
#37 Gerard Welter WR Zytek: Philippe Salini, Stéphane Salini, Tristan Gommendy
GreenGT H2
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya GALERI: Hasil lengkap Toyota di Le Mans
Artikel berikutnya Daftar penerima undangan otomatis Le Mans 24 Jam 2018

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia