Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Babak Baru Karier Jonass bersama GasGas

Usai kesulitan sepanjang 2020, Pauls Jonass siap membuka lembaran anyar dengan status barunya sebagai kroser Standing Construct GasGas Factory Racing pada MXGP 2021.

Pauls Jonass, Standing Construct GasGas Factory Racing

Pauls Jonass, Standing Construct GasGas Factory Racing

GasGas Factory Racing

Datang berbekal gelar juara dunia MX2 2017, Jonass memainkan debutnya di kelas MXGP musim 2019 bersama Ice One Husqvarna. Penampilannya apik, ditunjukkan lewat keberhasilan mengklaim Rookie of The Year.

Mengusung motivasi dan berharap dapat lanjutkan momentum, Jonass justru menemui jalan terjal pada musim lalu. Kecelakaan saat latihan, membuatnya hanya mampu menuntaskan tiga balapan. Dia terpuruk di peringkat ke-31 klasemen akhir.

“Empat tulang belakang terkompresi, enam tulang spinal patah rusak, dan kerusakan ligamen di punggung, yang sebenarnya buruk karena membutuhkan waktu cukup lama dengan penyangga leher. Oh, dan dua tulang rusuk juga,” tutur Jonass kepada Gatedrop menceritakan cedera yang dialaminya.

Absen di hampir semua balapan MXGP 2020, Jonass pun mulai memikirkan masa depannya. Meski ada tawaran perpanjangan kontrak dari Ice One Husqvarna, sang kroser memilih menerima pinangan GasGas.

 

“(IceOne) adalah tim yang hebat dan mereka bekerja sangat keras untuk para pembalap, tetapi saya menginginkan sesuatu yang berbeda,” kata Jonass.

“Apa yang saya miliki tidak benar-benar berhasil untuk saya. Hasilnya oke tapi saya tidak menikmati balapan saya. Para mekanik bekerja keras, dan Antti (Pyrhonen, Manajer Tim) benar-benar berkomitmen. Mereka semua berusaha membuat segalanya seprofesional mungkin.

“Pindah adalah pilihan saya, dan keinginan saya untuk memiliki lebih banyak kebebasan.”

Menghadapi musim baru MXGP, Jonass bakal tandem dengan Brian Bogers, yang mana keduanya akan memacu MC450F. Motor ini telah dijajalnya, dan kesan pertama adalah lebih kecil dan kompak dibandingkan Husqvarna.

“Saya sudah lama tidak mengendarai KTM, jadi referensi terdekat saya adalah Husqvarna. Wim dan orang-orang mengatur segalanya sesuka saya dan saya merasa nyaman ketika saya bisa menggerakkan motor,” ucap Jonass.

“Saat saya mengendarai motor, rasanya lebih seperti 250 daripada 450. Saya suka motor yang lebih kecil, jadi ini semuanya terasa baik untuk saya!

“Tapi, seperti yang saya katakan kepada teman-teman, berlatih dan tes adalah satu hal, sedangkan balapan adalah hal lain sehingga kami akan mendapatkan lebih banyak informasi dalam pramusim.”

Menggantikan posisi Glenn Coldenhoff di Standing Construct GasGas Factory Racing, Jonass berharap dapat kembali memanaskan pertarungan pada kejuaraan dunia motocross tahun ini.

“Menurut saya, sebagian besar orang sudah melupakan saya! (Setidaknya) itu yang saya dengar... namun tidak masalah bagi saya,” ujar Jonass.

“Adrenalin dari balapan sudah hilang dan tidak banyak yang bisa menggantikannya. Saya akan bilang, bahwa empat bulan tanpa balapan atau berkendara membuat Anda akan terbiasa dengan ketidakaktifan itu... tetapi hanya dengan satu rasa motor, ceritanya berubah lagi.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Evolusi MXGP di Mata Bos Husqvarna
Artikel berikutnya 10 Pembalap Motor Terbaik 2020, Wakil KTM Mendominasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia