Pemimpin KTM MXGP Temukan Rahasia Sukses Jeffrey Herlings
Jeffrey Herlings keluar sebagai juara dunia MXGP 2021 lewat duel intens sepanjang musim dengan Tim Gajser dan Romain Febvre. Pemimpin tim Red Bull KTM Factory Racing, Dirk Gruebel, menganalisis keunggulan pembalap Belanda itu.
Het jaar van Herlings
Terugblik op het succesvolle MXGP-seizoen van wereldkampioen Jeffrey Herlings, met analyses, interviews en meer.
Berbeda dengan kesuksesannya dalam MXGP 2018, di mana ia mendominasi sebagian besar seri tersebut (33 menang, 5 podium), kali ini tidak seperti itu.
Herlings jatuh bangun memperjuangkan mahkota juara 2021. Ia mengalami beberapa kali insiden, cedera dan serangan dari lawan. Alhasil, hanya mengumpulkan 15 kemenangan dan 10 podium.
Kroser 27 tahun ditabrak lawan sehingga mengalami cedera bahu pada MXGP Belanda. Situasi rumit yang dialami Herlings membuat tim ketar-ketir. Akibat cedera, seolah kompetisi terbuka lagi untuk pembalap lain.
“Insiden bukan hanya memukul Jeffrey dan tim, tapi pembalap lain menjadi bersemangat lagi. Tiba-tiba, dia berada dalam jarak tembak lagi dan permainan kembali dimulai,” ucapnya kepada Motorspor.com Belanda.
“Kami tahu bagaimana mengatasi pertarungan sejak dulu, tapi tidak pernah tiga pembalap sangat dekat. Momen paling intens tersaji ketika Jeffrey kehilangan kepemimpinan pada akhir musim.
“Dia ada di depan, sebelum balapan di Arco, terlihat sangat bagus. Kemudian, dengan crash permulaan dan seorang pembalap menabraknya dengan motor, seolah Anda kembali ke posisi awal. Lalu ada kegugupan dan tensi mulai memegang peranan.”
Gruebel mengaku kagum dengan Herlings, yang tidak mengeluh meski cedera bahu. Dengan bantuan penahan rasa sakit, ia berusaha menuntaskan Race 1 di peringkat pertama, tak bisa start pada balapan kedua serta absen dari MXGP Ceko.
“Pada awalnya, kami tidak sadar seberapa buruk itu. Dia pernah mengalami itu sebelumnya, tapi kemudian ternyata butuh pemulihan lebih lama daripada sekarang. Kami harus melihat hasil pemindaian untuk mengetahui tingkat keseriusan,” ucapnya.
“Tapi, kami juga tahu seberapa kuat dia dan bagaimana mengatasi rasa sakit. Dia tidak akan pernah menangis. Itu kualitas luar biasa sebagai seorang juara.”
Kerusakan yang dialami motor sempat membuat resah. Namun pada akhirnya, kru sadar bahwa itu risiko balap motocross.
“Ketika Anda jatuh dengan motor, dari tempat sangat tinggi dan kencang. Saya gembira kalau itu segera bergerak. Saya tidak kaget jika motor rusak karena ditabrak dua atau tiga kali,” ucapnya.
“Jika tuas mati atau radiator rusak, wajar kalau punya dampak seperti itu, tapi kemudian habis. Itu hanya mesin. Anda tidak bisa membuangnya.”
Jeffrey Herlings, Red Bull KTM Factory Racing merayakan titel MXGP 2021
Foto oleh: Ray Archer
Setelah menganalisis kiprah Herlings, Gruebel melihat ada perbedaan dari sifat dan pendekatan dibanding musim 2018. Sebagai kroser muda kala itu, emosinya meledak-ledak.
“Dia jauh lebih sabar, untungnya. Kalau tidak, akan ada masalah lagi musim ini. Dia sudah belajar dari kesalahannya, tapi ketika adrenalin mengalir deras, saat frustrasi, dia masih bisa lepas kontrol,” Gruebel mengungkapkan.
“Dia bisa sedikit terlalu agresif. Kecekaan pada akhirnya, membuat situasi lebih sulit baginya. Tapi lima tahun lalu, ini akan sangat berbeda.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments