Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Cairoli: Motivasi Saya Masih Sama

Kejuaraan Dunia Motocross 2021 bisa menjadi musim terakhir bagi salah satu legenda, Antonio “Toni” Cairoli. Target Cairoli masih sama, merebut gelar juara dunia MXGP.

Tony Cairoli, Red Bull KTM Factory Racing

Tony Cairoli, Red Bull KTM Factory Racing

Ray Archer

Dengan sembilan gelar juara dunia, 92 kali menang grand prix, 270 kali memenangi race, dan 172 podium, tidak ada yang meragukan reputasi Antonio “Tony” Cairoli di ajang balap motor garuk tanah kelas dunia.

Kini, dengan usia yang sudah 35 tahun, kroser asal Italia itu masih memiliki motivasi tinggi untuk menang. Ditambah, Cairoli membela skuad pabrikan Red Bull KTM De Carli Factory Racing untuk turun di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Motocross, MXGP.

“Berada di tim dengan kemenangan terbanyak jelas menyenangkan karena mentalitas saya adalah mentalitas pemenang,” ucap peringkat ketiga MXGP 2020 lalu itu.

“Motivasi saya selalu sama setiap tahun, berusaha memenangi gelar. Itu target dan mengapa saya masih di sini pada 2021,” kata juara dunia kelas MX2 2005 dan 2007, MX1 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013, serta MXGP 2014, 2017 tersebut.

Pit Beirer, mantan kroser yang kini menjadi orang nomor satu di departemen strategi off-road Red Bull KTM tahu benar bila 2021 akan menjadi musim yang penting tidak hanya bagi KTM tetapi juga Cairoli.

Kroser Red Bull KTM Factory Racing, Tony Cairoli (kiri, 222), bersaing di depan melawan sesama kroser tim pabrikan KTM, Jeffrey Herlings (kanan, 84), pada Race 1 MXGP Belanda 2020 di Valkenswaard.

Kroser Red Bull KTM Factory Racing, Tony Cairoli (kiri, 222), bersaing di depan melawan sesama kroser tim pabrikan KTM, Jeffrey Herlings (kanan, 84), pada Race 1 MXGP Belanda 2020 di Valkenswaard.

Foto oleh: Ray Archer

“Kami sudah merencanakan cara perpisahan yang fantastis untuk Cairoli. Ini mungkin menjadi musim terakhirnya,” kata Beirer.

“Saya kira seharusnya musim ini menjadi kesempatan bagi Cairoli menyelesaikan karier dengan pantas, memenangi lomba dan gelar, serta disambut ratusan penggemarnya. Tidak seperti musim lalu (tidak ada penonton akibat Covid-19).”

Di mata Beirer, Caroli sudah memberikan warisannya bagi generasi baru motocross yang akan dibawa KTM di masa depan. KTM pun akan mengajak Cairoli untuk terlibat langsung di dalamnya.

Sebagai salah satu kroser top dunia saat ini, Jeffrey Herlings (Red Bull KTM Factory Racing) pun memberikan opininya tentang Cairoli dan legenda motocross dunia lainnya, Stefan Everts. Everts adalah juara dunia 10 kali dengan 101 kali memenangi GP.

Everts menjadi kroser kedua setelah Eric Geboers yang dijuluki “Mr. 875 cc” karena mampu menjadi juara di seluruh kelas kejuaraan dunia saat itu: 125 cc, 250 cc, dan 500 cc.

Everts, yang aktif di kejuaraan dunia pada 1988 sampai 2006, juga menjadi satu-satunya kroser yang mampu juara dunia dengan empat pabrikan Jepang: Suzuki, Kawasaki, Honda, dan Yamaha.  

Baca Juga:

“Jika melihat dari mana Cairoli berasal dan di mana posisinya saat ini, tentu saja pencapaiannya luar biasa. Sementara, ayah Everts adalah juara dunia. Ia tumbuh di lingkungan balap dan ayahnya juga salah satu yang terbaik di motocross,” ucap Herlings.

Juara dunia empat kali asal Belanda itu menambahkan, baik Cairoli maupun Everts memiliki bakat dan teknik luar biasa. Namun menurutnya, persaingan di era Cairoli lebih berat dibanding Everts.

“Motocross dunia semakin profesional dan pendapatan para kroser menjadi jauh lebih baik. Tim-tim bertambah dengan cepat. Jadi, banyak hal terjadi di era Cairoli berjaya,” ucap Herlings, juara dunia MX2 2012, 2013, 2016, dan MXGP 2018.

“Sulit untuk menilai mana yang terbaik di antara mereka. Jika melihat rekor, Stefan Everts yang terbaik. Namun, Antonio Cairoli sangat layak dihormati atas reputasinya.”

Kejuaraan Dunia MXGP 2021 rencananya akan dimulai di Oss, Belanda, pada 23 Mei mendatang. Namun, silang pendapat masih terjadi karena promotor kejuaraan ingin penonton diizinkan melihat langsung.

Di sisi lain, sejulah negara tuan rumah masih menerapkan aturan ketat soal pembatasan masuk sampai berkerumun karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tugas Berat Mekanik MXGP, Penentu Kesuksesan Seorang Pembalap
Artikel berikutnya Kalender MXGP 2021 Berubah, Jadwal Indonesia Dimundurkan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia