Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Coldenhoff: Saya Terkejut dengan Keseriusan Dovizioso pada Motocross

Glenn Coldenhoff mengaku terkejut mengetahui minat besar Andrea Dovizioso terhadap motocross. Ia sempat jadi mentor eks pembalap MotoGP itu saat berlatih.

Andrea Dovizioso, Glenn Coldenhoff, latihan motocross.

Andrea Dovizioso, Glenn Coldenhoff, latihan motocross.

Pembalap MXGP tersebut sedang mempersiapkan musim baru di Negeri Piza. Ia ingin lebih dekat dengan Yamaha, yang merupakan tim barunya.

Selain mengunjungi markas tim pabrikan tersebut untuk mengenal kru dan motornya, Coldenhoff juga berlatih motocross bersama Dovizioso. Pada perjalanannya, mereka bertemu rider Tech3, Petrucci.

“Mekanik saya berhubungan baik dengan Dovizioso. Dia telah mengindikasikan bahwa dia ingin latihan bersama. Jadi kami melakukannya dua kali. Kami bertemu Petrucci tak sengaja di sana,” tuturnya kepada Motorsport.com Belanda.

Pembalap Belanda itu memiliki kesan terhadap kedua rider MotoGP tersebut. “Dengan Petrucci, saya berkendara di trek yang sangat sulit, kuno dan rusak. Jadi ada perbedaan antara mereka,” ucapnya.

Meski lama bertarung di ajang balap motor level premier, Dovizioso juga piawai melaju di motocross. Rider yang didepak Ducati akhir musim lalu itu bahkan masih masih belajar banyak kepadanya.

“Dovi punya gaya yang menyenangkan. Dia juga balapan dengan baik. Dia juga bertanya dengan sangat detail. Saya terkejut bahwa dia sangat serius tentang itu,” ia menjelaskan.

“Orang-orang itu memiliki kehidupan yang sedikit banyak sama seperti saya. Mereka selalu mencari yang lebih baik, cara baru untuk berlatih dan kami juga berdiskusi banyak soal nutrisi. Anda berbicara banyak tentang hal-hal seperti itu.

“Tampaknya bagi saya, fokus adalah salah satu yang paling krusial di MotoGP, dalam kecepatan setinggi itu. Anda harus memastikan bahwa otak Anda bisa mengikuti itu semua.”

Baca Juga:

Dari diskusi tersebut, Coldenhoff akhirnya mengetahui alasan di balik kesukaan para pembalap MotoGP berlatih dengan motor trail saat jeda kompetisi.

“Dovi mengatakan bahwa dari sisi otot, itu cara latihan fisik terbaik untuknya, meski timnya tak selalu menyukai ide itu,” ia mengungkapkan.

Pembalap 30 tahun tersebut tak bisa membayangkan latihan rider MotoGP hanya lima hari. Sebab ia selalu melakukan persiapan beberapa bulan.

“Kami mempersiapkan kejuaraan dunia tiga atau empat tahun dan membalap setiap hari. Bagi orang-orang itu, hanya lima hari dan Anda hanya balapan di akhir pekan.

“Jika saya harus menjalani tes dalam lima hari, itu akan jadi cerita yang berbeda. Tentu, para pembalap itu hanya punya gairah terhadap balapan jalanan dan naik motornya di akhir pekan. Setiap hari, saya melakukan sesuatu yang membuat saya bahagia.

“Mereka hanya lima hari. Mungkin itu sebabnya mereka menunggangi motor trail sangat sering.”

Kapasitas Dovizioso Diragukan

Beberapa waktu lalu, Dovi yang sempat dikaitkan dengan kursi cadangan Honda Racing Team, mengatakan bakal menekuni motocross selama hiatus setahun.

Coldenhoff tak merasa terancam dengan antusiasme yang ditunjukkan pria 34 tahun. Ketika ditanya tentang peluang mereka bertemu di kompetisi motocross, mantan pembalap GasGas itu menepis.

Ia akan tampil di Riola Sardo pekan depan. Sepertinya, mustahil Dovizioso langsung promosi di kancah internasional.

 “Saya kira itu tak mungkin terjadi,” katanya. “Tidak. Mungkin saja dia berlomba di kejuaraan domestik Italia saja. Lalu dia tinggal berpikir bakal berada di 10 besar.

“Saya menemuinya lagi di Sardinia dengan beberapa palang darinya, tapi dia belum berada di Riola Sardo. Itu juga trek pasir dengan pasir lebih berat daripada Lommel. Dia lanjut mengendarai di trek keras!”

Glenn Coldenhoff, Standing Construct GasGas Factory Racing

Glenn Coldenhoff, Standing Construct GasGas Factory Racing

Foto oleh: Juan Pablo Acevedo

Coba MotoGP

Coldenhoff tak menutupi hasratnya untuk menjajal motor untuk MotoGP dan melaju di lintasan jalanan. Namun, ia sadar bukan siapa-siapa sehingga perlu menunjukkan prestasi agar dilirik tim level premier.

“Saya ingin naik motor MotoGP sesekali, sepertinya keren sekali! Terutama pada kecepatan 300 km perjam di trek lurus. Kami tentu tak terbiasa melakukannya,” ucapnya.

“Motor MotoGP sangat berbeda dengan motor trail. Mungkin kami seharusnya mencoba untuk memenangi titel juara dunia, kemudian mungkin kami dapat mengungkapkan pertanyaan seperti itu.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal MXGP Molor, Gasjer Lewatkan Event Pramusim Italia
Artikel berikutnya Musim Perdana MXGP, Olsen Pede Mampu Lima Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia