Gajser Renovasi Trek Lama di Slovenia
Juara dunia MXGP Tim Gajser tengah mengawasi proyek renovasi sebuah lintasan motocross tradisional di negaranya, Slovenia.
Tim Gajser, HRC Honda
Team HRC / Shot by Bavo
Musim baru Kejuaraan Dunia Motocross akan dimulai di Oss, Belanda, pada 23 Mei. Meskipun begitu, ajang yang kini melombakan kelas MXGP (motor 2-tak 250 cc dan 4-tak 450 cc) dan MX2 (2-tak 125 cc sampai 4-tak 250 cc) itu masih tanda tanya besar.
Infront Moto Racing selaku promotor dan pemegang hak siar dan pemasaran serta promotor lokal ingin lomba bisa disaksikan langsung oleh penonton. Sementara, sejumlah negara masih memberlakukan aturan ketat untuk pencegahan meluasnya pandemi Covid-19.
Karena waktu gelaran lomba pertama diundur, banyak bintang MXGP seperti juara dunia motocross sembilan kali Antonio ‘Toni’ Cairoli (Red Bull KTM De Carli Factory Racing) dan kampiun lima kali Jeffrey Herlings (Red Bull KTM Factory Racing) turun di ajang lain untuk persiapan.
Tim Gajser selaku juara bertahan memilih tidak turun di Kejuaraan Motocross Italia, akhir pekan lalu. Kroser Team HRC (skuad pabrikan Honda) tersebut kini diketahui tengah merenovasi sebuah trek tua yang sudah terbengkalai di dekat rumahnya di Slovenia.
Kroser 24 tahun tersebut mengaku tertarik dengan kontur dan sudut kemiringan alami trek di Lemberg, sekira 40 km sebelah selatan Marburg.
Tidak tanggung-tanggung, juara dunia empat kali – MX2 2015 dan MXGP 2016, 2019, 2020 – tersebut meminta bantuan Gianmarco Morelli, desainer spesialis trek motocross dunia yang juga merancang Sirkuit MXGP BSB City di Semarang, Jawa Tengah.
Gajser meminta Morelli menjadikan trek di Lemberg sesuai standar MXGP. Berikut sejumlah fasilitas modern lainnya seperti tempat penginapan modern dan sarana hiburan lain.
Rencananya, Tim Gajser akan menggunakan Lemberg sebagai tempat latihannya di masa depan. Karena itulah ia ingin trek di Lemberg memiliki sesuai dengan standar lintasan MXGP.
Lemberg memang menjadi fondasi dari karier cemerlang Tim Gajser di motocross dunia yang diawali tragedi dalam keluarganya. Pada 1995, sang ayah, Bogomir, mengajarkan teknik jumping dengan motocross kakak Gajser, Zan.
Namun, Zan yang saat itu baru berusia 3 tahun terjatuh saat mendarat. Benturan keras pada kepala membuat Zan tewas seketika.
Tim Gajser yang baru lahir setahun setelah kecelakaan fatal sang kakak, akhirnya memilih nomor 243 hingga kini untuk menghormati dan mengenang sang kakak yang lahir pada 24 Maret.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments