Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Tim Gajser Tuding Jeffrey Herlings Bermain ‘Kotor’   

Selama Race 1 MXGP Garda, bintang HRC Tim Gajser dan kroser KTM Jeffrey Herlings saling berebut posisi beberapa kali. Selama aksi menyalip di antara keduanya, terjadi beberapa konfrontasi fisik.

Tim Gajser, Team HRC

Foto oleh: Team HRC / Shot by Bavo

Pertarungan dalam Grand Prix Garda, setidaknya untuk Tim Gajser, adalah aksi yang jelas Jeffrey Herlings di balapan pertama. Kroser Red Bull KTM Factory Racing itu membiarkan motornya keluar di salah satu tikungan, menyebabkan Gajser terjebak dan tidak bisa menyalip.

Sementara, Herlings mempertahankan posisinya dan sang rival kehilangan detik-detik yang berharga. Dalam situasi tersebut, ia menganggap tindakannya fair, sementara Gajser tidak sepenuhnya setuju.

“Saya membalap di depan Romain (Fevbre) dan Jeffrey (Herlings) di awal. Mereka berdua melewati saya, tetapi ketika saya mencoba merebut posisi dari Jeffrey, yang saya pikir saya tidak melakukannya dengan cara kotor, karena kami tidak bertabrakan, dia mengerem sangat dalam dan mendorong saya ke luar,” kata Gajser, juara dunia MXGP 2020, dalam konferensi pers.

“Dengan kata lain, itu adalah aksi yang kotor. Mungkin kadang-kadang sedikit perlu, tetapi saya lebih suka mengemudi secara bersih. Kita akan lihat bagaimana hasilnya dalam dua balapan terakhir, namun jika dia mengemudi dengan kotor, saya juga bisa melakukannya,” kroser 25 tahun asal Slovenia menambahkan.

Baca Juga:

Jeffrey Herlings, yang bertanya-tanya dengan skeptis apakah Gajser pernah tampil dalam kondisi balapan yang sama dengannya, memiliki pandangan berbeda mengenai aksi yang dilakukannya di Race 1.

"Saya melakukan itu karena saya harus bertahan. Dia (Gajser) memberi saya dorongan sebelumnya dan saya harus menghentikannya di tikungan itu, kalau tidak (dilakukan), dia akan melewati saya. Ini bukan seperti saya melepas tangannya dari setang di gigi tiga," Herlings, peraih gelar MXGP 2018, menjelaskan situasinya kepada Motorsport.com.

Kroser Belanda tersebut tidak mengeluh soal pertarungannya dengan Gajser. Herlings mengungkapkan pendapatnya saat ditanya apakah aksinya tersebut bukan hanya bagian untuk memperebutkan gelar, dia memberikan jawaban yang tegas.

"Dia tidak melakukan sesuatu yang gila, tidak melakukan tindakan kotor atau apa pun. Dia juga memblokir saya, dia juga ingin menyalip saya. Dia memukul sedikit, namun saya tidak mempermasalahkannya," ucap Herlings.

Fakta bahwa Gajser mengatakan melalui media bahwa dia menganggap tindakan Herlings tersebut kotor, membuatnya acuh tak acuh.

Tim Gajser, Team HRC, dan Jeffrey Herlings, Red Bull KTM Factory Racing

Tim Gajser, Team HRC, dan Jeffrey Herlings, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Niek Fotografie

"Ini tidak seperti kita bisa mendiskusikannya di lain waktu, jadi saya mengerti dia melakukannya seperti itu. Dia juga tahu bahwa saya akan mendengarnya," kata Herlings.

Ia juga mengharapkan bakal lebih banyak percikan terjadi. Herlings, yang kehilangan posisi puncak dan turun ke peringkat ketiga klasemen sementara, tahu harus berjuang lebih keras demi meraih gelar saat beraksi dalam dua MXGP terakhir, di Mantova.

"Ada begitu banyak yang dipertaruhkan. Tentu saja saya lebih memilih untuk menjaganya tetap bersih, tetapi jika diperlukan, maka saya harus melakukan banyak hal untuk gelar ini dan akan terus melakukannya sampai akhir,” ucap kroser 27 tahun tersebut.

Setelah MXGP Garda, akhir pekan lalu (30-31/10/2021), Gajser naik ke posisi kedua klasemen dengan koleksi 613 poin, tertinggal satu angka dari Romain Febvre (Monster Energy Kawasaki Racing Team) yang berada di puncak klasemen. Sementara itu, Herlings berada di peringkat ketiga, dengan raihan 611 poin.

Dalam sepekan ke depan, MXGP akan menggelar double-header di Mantova, Italia. Pertama Grand Prix Lombardia (7 November), kemudian dilanjutkan GP Citta di Mantova (10 November) sebagai penutup.     

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

    

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pemilik Team HRC Sindir KTM
Artikel berikutnya Jeremy Seewer Tak Suka Terseret Drama Rivalitas Calon Juara MXGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia