Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Herlings Sebut Gajser dan Prado Calon Lawan Terberat

Jeffrey Herlings siap merebut gelar kelas paling bergengsi di Kejuaraan Dunia Motocross, MXGP, setelah cederanya pulih.

Jeffrey Herlings, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Niek Fotografie

Jeffrey Herlings harus mengubur impian merebut gelar juara dunia MXGP 2020 setelah mengalami kecelakaan pada latihan lomba ketujuh di Faenza, Italia, awal September. Akibat kecelakaan itu, Herlings mengalami cedera tulang belakang.

Kini, kroser Red Bull KTM Factory Racing asal Belanda itu siap kembali ke lintasan. Hal itu diperkuat pernyataan dua orang terdekat kroser 26 tahun tersebut, Dirk Gruebel dan Ruben Tureluren, Manajer Tim Red Bull KTM Factory Racing dan mekanik.

Baik Tureluren maupun Gruebel menilai kecelakaan di Faenza diakibatkan kaki Herlings yang belum pulih benar sehingga mengganggu keseimbangan. Kini, kaki Herlings sudah benar-benar pulih sementara masalah tulang belakangnya tidak terlalu serius.

Gruebel dan Tureluren pun menyebut pada MXGP 2021 nanti performa Herlings diyakini akan kembali seperti musim 2018, saat ia sangat mendominasi – hanya tidak menang di tujuh dari total 40 races (20 balapan) – dan merebut gelar juara dunia keempatnya di semua kelas.

Ki-ka: Tim Gajser (243, Team HRC), Tony Cairoli (222, Red Bull KTM De Carli Factory Racing), dan Jeffrey Herlings (84, Red Bull KTM Factory Racing) saat turun di race 1 lomba MXGP Belanda 2020 di Sirkuit Valkenswaard, awal Maret tahun lalu.

Ki-ka: Tim Gajser (243, Team HRC), Tony Cairoli (222, Red Bull KTM De Carli Factory Racing), dan Jeffrey Herlings (84, Red Bull KTM Factory Racing) saat turun di race 1 lomba MXGP Belanda 2020 di Sirkuit Valkenswaard, awal Maret tahun lalu.

Foto oleh: Ray Archer

Kepada Speedweek.com, Herlings pun memberikan analisis tentang siapa saja kroser dunia yang bakal menjadi lawan beratnya. Yang pertama disebut kampiun dunia motocross empat kali –  satu MXGP (2018) dan tiga MX2 (2012, 2013, 2016) – tak lain Tim Gajser.

“Saya tidak bilang ia yang terbaik. Namun bila melihat lomba keseluruhan musim lalu dan siapa yang tercepat setiap pekan, Tim Gajser yang terhebat,” ucap Herlings soal juara dunia empat kali – tiga MXGP (2016, 2019, 2020) dan sekali MX2 (2015) – tersebut .

Menurut Herlings, sepanjang MXGP musim 2020 lalu, kroser asal Slovenia dari Team HRC (pabrikan Honda) itu lebih baik ketimbang juara dunia sembilan kali Antonio “Tony” Cairoli (KTM), runner-up 2020 Jeremy Seewer (Yamaha), dan Jorge Prado (KTM).  

Prado tidak bisa turun penuh musim lalu karena terjangkit Covid-19. Tetapi, dalam kondisi normal pun, Herlings yakin Prado tetap takkan mampu meredam Gajser. “Jadi, saya kira Gajser memang kroser terhebat musim lalu,” kata Herlings.

Disinggung soal calon lawan terberat di MXGP musim 2021 nanti, Jeffrey Herlings langsung menyebut dua nama, Tim Gajser dan Jorge Prado Gracia. Reputasi Gajser sudah jelas.

Prado memang baru 20 tahun. Namun, rekan setim Tony Cairoli di tim pabrikan KTM itu terkenal sangat agresif. Kroser asal Spanyol itu adalah juara dunia kelas MX2 2018 dan 2019 serta sekali di kelas 65 cc.

Jorge Prado, kroser muda Red Bull KTM Factory Racing yang siap mengancam dominasi para kroser top dunia.

Jorge Prado, kroser muda Red Bull KTM Factory Racing yang siap mengancam dominasi para kroser top dunia.

Foto oleh: Niek Fotografie

Pada debutnya di MXGP, musim 2020 lalu, Prado mampu finis di peringkat keenam pada klasemen akhir. “Saya akan memperhitungkan Gajser dan Prado. Tapi, saya tidak yakin Prado mampu konsisten melompat dari P15 ke P1 di setiap lomba,” ucap Herlings.

Herlings menilai musim depan Tim Gajser mungkin tidak akan mudah menekannya. Gajser juga kerap terjatuh tahun lalu. Mungkin lebih banyak ketimbang Herlings.

“Namun, karena fisiknya lebih fit, Gajser tidak cedera serius. Sementara, kaki saya musim lalu belum benar-benar pulih dan itu terlihat begitu saya terjatuh di Faenza,” ucap Herlings, yang mundur dari MXGP 2020 lalu saat memimpin klasemen dengan gap hingga 60 poin.

Baca Juga:

Jeffrey Herlings juga mengamati rekan senegarnya, Glenn Coldenhoff. Musim lalu, kroser 29 tahun itu finis di P8 klasemen akhir bersama Standing Construct GasGas Factory Racing.

Tapi, musim depan ia akan pindah ke skuad pabrikan Monster Energy Yamaha Factry MXGP Team mendampingi Jeremy Seewer dan Ben Watson.

“Saya belum pernah melihat Glenn turun dengan Yamaha. Menurut saya semua motor bagus. Tapi, saya kira keputusanya pindah kurang tepat. Namun saya berharap ia bisa sukses bersama tim baru,” kata Herlings.

MXGP 2021 rencananya akan dimulai pada 3 April mendatang di Muscat, Oman. Sedianya, 21 lomba akan digelar musim ini termasuk dua di Indonesia pada 4 Juli di Jakarta dan 11 Juli di Semarang, Jawa Tengah.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Daftar Resmi Tim dan Kroser MXGP-MX2 2021
Artikel berikutnya Menanti Kebangkitan Jeffrey Herlings

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia