Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jeremy Seewer Tak Suka Terseret Drama Rivalitas Calon Juara MXGP

Jeremy Seewer membawa pulang kemenangan perdana musim ini. Pembalap Monster Yamaha Factory tersebut meraih poin penuh tanpa terlibat drama tiga besar.

Jeremy Seewer, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Niek Fotografie

Rider Swiss tersebut sangat trengginas ketika melaju pada putaran ketiga di Pietramurata. Ia mengamankan pole position Race 1 MXGP Garda dan menyempurnakan dengan kemenangan.

Sayangnya, Seewer tidak bisa mempertahankan prestasinya pada Race 2. Ia dikalahkan Tim Gajser.

Trek tersebut tidak asing bagi penghuni peringkat kelima klasemen MXGP 2021. Musim lalu, ia juga pernah menang di Pietramurata.

Kendati demikian, Seewer mengaku lebih terkesan dengan suksesnya sekarang, alih-alih masa lalu. Sebab, ia bekerja keras melakukan balapan bersih dan mendominasi sesi tersebut.

“Saya juga menang di MXGP tahun lalu, tapi itu seperti sebuah kado. Saya menang kali ini berkat usaha sendiri. Saya berada di depan dan memang pantas mendapatkannya. Tak ada yang mengalahkan saya,” ujarnya.

Selain alasan di atas, kroser tersebut seolah sudah kembali fit setelah berkutat dengan kesehatan fisik dan mental.

Baca Juga:

“Beberapa pekan lalu, saya mengalami kondisi sulit. Saya mendapat masalah fisik dan mental. Saya kesulitan, tapi sudah merasa lebih baik. Saya gembira berada di sini lagi,” tuturnya.

“Saya kurang beruntun pada dua balapan, hanya keluar dari podium beberaa kali. Lebih baik menunggu.”

Pada balapan kedua MXGP Garda, Seewer terseret dalam pertarungan sengit tiga penghuni papan atas. Jeffrey Herlings, Gajser dan Romain Febvre bertarung demi gelar juara dunia.

Karena tak punya apa pun untuk dipertaruhkan, Seewer tak tertekan melihat duel mereka dan memilih fokus pada misinya sendiri.

“Saya sadar betapa intens persaingan mereka. Tapi, itu tak memberi saya tekanan berlebihan,” ia mengungkapkan.

“Ketiga pembalap itu harus memberikan segalanya, pada Grand Prix terakhir, mereka mengambil beberapa poiun dari saya, sekarang sebaliknya.

“Saya balapan untuk diri sendiri, melakukan balapan bersih dan tak mau terlibat dalam pertarungan. Saya tidak suka drama atau sesuatu seperti itu. Selalu ketat di awal dan kadang Anda menabrak satu sama lain.

“Pada akhirnya, saya hanya ingin menang. Lap awal balap motor selalu menggairahkan.”

Jeremy Seewer, Monster Energy Yamaha Factory Racing

Jeremy Seewer, Monster Energy Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Niek Fotografie

Coldenhoff Agresif

Glenn Coldenhoff tampil apik pada beberapa putaran awal. Namun, mendekati pertengahan, rekan setim Seewer itu kehilangan posisi karena tak mampu melawan agresivitas lawan.

“Itu dimulai dengan baik dengan waktu lap tercepat keenam dalam kualifikasi. Ketika start balapan pertama juga sangat menyenangkan, saya berada di roda belakang Jeremy,” katanya.

“Saya lalu tertahan di belakang Jorge Prado lalu kehilangan ritme. Saya mundur dan tidak merasa nyaman. Pada Race 2, motor lebih baik, tapi saya kembali tertahan di belakang Prado.

“Saya mestinya lebih agresif kala menyalip, tapi untuk sampai di sana, Anda harus berada di tempat yang tepat, waktu yang tepat. Saya kecewa tapi akan terus bersaing.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tim Gajser Tuding Jeffrey Herlings Bermain ‘Kotor’   
Artikel berikutnya Persaingan MXGP 2021 Terbaik dalam Beberapa Dekade Terakhir

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia