Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Special feature

Kiara Fontanesi, dari Maskot Paddock Jadi Ratu Motocross

Kiara Fontanesi siap merebut kembali titel ratu Women Motocross World Championship (WMX) yang dipegangnya selama enam tahun. Dengan status barunya sebagai ibu, butuh kerja ekstra untuk mewujudkan misinya.

WMX: Kiara Fontanesi, Yamaha

Minat kroser Fontaracing Syneco terhadap balapan bisa dibilang sebagai warisan keluarga yang merupakan pecinta olahraga motor.

Keluarga Fontanesi sering pergi ke arena untuk mendukung putra laki-lakinya, Luca. Kiara kecil bahkan menjadi maskot paddock.

Hingga suatu hari, sang ayah, Massimo, membawa pulang motor Yamaha PW50 sebagai hadiah untuk putrinya yang baru berusia tiga tahun. Ia bertekad mengikuti jejak Luca.

“Kecintaan pada motor dan motocross lahir sejak saya kecil. Kakak laki-laki saya bertarung di minicross, lalu seluruh keluarga mengikutinya ke mana pun dia berkompetisi. Lalu, ayah memberikan Yamaha 50 untuk saya, itu adalah jatuh cinta pada pandangan pertama,” ia mengisahkan.

Sejak saat itu, ia berlatih dari nol selama tiga tahun. Program penguatan fisik dan tiga hari mengasah skill dengan motor dijalankan dengan tekun. Fontanesi memberanikan diri untuk memulai tampil di ajang balap di usia enam tahun.

Kemenangan perdana diraih di Trofeo Lemn, berturut-turut ia menjuarai kompetisi domestik. Pada 2007, mantan kekasih rider MotoGP, Maverick Vinales, itu melanglang buana ke Amerika Serikat dan menggondol Loretta Lynn’s Vault Trophy.

Kepercayaan dirinya meningkat pesat sehingga mulai memberanikan diri untuk tampil di kancah internasional pada 2011.

Pada musim debutnya di Women MXGP, wanita yang mengendarai Yamaha tersebut langsung mendobrak dominasi KTM. Ia menjadi runner-up di belakang Stephanie Laier dan unggul dari Larissa Papenmeier.

Cukup masa adaptasi selama setahun. Kiara Fontanesi menaklukkan WMX sebagai juara enam musim (2012-2015 dan 2017-2018) di atas Yamaha YZ F-250.

“Saya sangat puas dengan karier saya di olahraga yang identik dengan laki-laki dan berkompetisi sebagai wanita masih sulit. Kredit untuk saya karena lebih dikenal, sekarang saya sangat gembira karena lebih diperhitungkan," ucapnya.

Baca Juga:

Peran Ganda

Kehidupannya berubah ketika menjalin hubungan dengan juara dunia kickboxing tiga kali, Devin Parenti, usai pertunangannya dengan rider World Superbike Scott Redding kandas.

Ia absen selama musim 2019 karena hamil dan dikaruniai seorang bayi perempuan bernama Skyler pada November. Menjadi seorang ibu tak menyurutkan keinginannya untuk kembali mengenakan mahkota juara.

Ia menjalani peran ganda dengan senang hati. Tentu saja prioritasnya bergeser menjadi keluarga, setelah itu balapan. Dengan dukungan sang kekasih dan ayahnya, Fontanesi berhasil kembali mengikuti balapan sekitar tiga bulan usai melahirkan.

“Prioritas sekarang memberikan yang terbaik kepada putri saya selama beberapa bulan, tapi saya akan bekerja kembali karena tak sabar melaju lagi. Selangkah demi selangkah, saya akan kembali dalam kondisi prima dan berjuang untuk titel. Kali ini bukan untuk saya sendiri melainkan keluarga kecil saya,” tuturnya.

Musim lalu, nama Kiara Fontanesi terdaftar di WMX. Bersama KTM, ia mampu duduk di peringkat keempat klasemen terpaut 14 poin dari Courtney Duncan, sang juara. Ia berhasil memenangi GP Belanda.

Pada musim 2021, wanita tersebut siap meraih gelar ketujuh dengan partner baru, yakni Gas Gas.

“Saya sangat gembira memulai petualangan baru dengan Gas Gas! Saya tak sabar berada di belakang gerbang lagi untuk memulai kejuaraan dunia wanita, kali ini dengan MC250F. Saya akan memberikan yang terbaik untuk mencapai tangga teratas podium,” tuturnya.

 

Mendirikan Akademi Balap

Kisah Fontanesi menginspirasi banyak kroser, tak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Ia berkeinginan mencetak lebih banyak penerus dari Italia.

Oleh karena itu, putra pasangan Massimo dan Roberta tersebut mendirikan akademi motocross bernama KF8 Mx Training. Fasilitas yang tersedia di sana, yakni sasana, bangku tes, simulator, aula serta kantor. Murid akademi itu menerima gemblengan dari segi fisik, psikologis dan teknik.

“Sejak September, para remaja yang bergabung dengan kami mulai menjalani rute pengembangan. Tantangan emosional dan penuh stimulus, dalam bidang di mana kami menempatkan semua pengetahuan untuk memberikan persiapan fisik, teknik dan psikologis terbaik,” ia mengungkapkan.

“Misi kami, saya dan keluarga, serta mitra proyek ini adalah menawarkan yang maksimal kepada atlet kami. Kenapa tidak meningkatkannya untuk membuka peluang berkarier di motocross.

WMX: Kiara Fontanesi, Yamaha

WMX: Kiara Fontanesi, Yamaha

Foto oleh: Adriano Dondi

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sembuh dari Covid-19, Prado Menangi Motocross Sardinia
Artikel berikutnya Jelang Musim 2021, Bos MXGP Terus Pantau Situasi Pandemi

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia