Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Legenda MXGP Masih Penasaran Tambah Titel Juara

Kejuaraan dunia motocross FIM (MXGP) masih punya magnet bagi para legenda. Langganan juara seperti Antonio Cairoli, Tim Gajser dan Jeffrey Herlings tampaknya masih penasaran menambah koleksi gelar.

Tony Cairoli, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Ray Archer

Kehadiran mereka seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, meningkatkan antusiasme penonton yang senang melihat para legenda bersaing menjadi yang terbaik. Para pembalap muda pun bisa melihat dan meniru gaya seniornya. Di sisi lain, sulit melihat timbulnya juara baru.

Musim 2021, rencananya dimulai dari Muscat, Oman, 3 April. Sederet nama besar seperti Cairoli (9 titel juara), Gajser dan Herlings (4), ada Jorge Prado (2), Pauls Jonass, Romain Febvre dan Jordi Tixier yang merebut satu gelar, sudah terdaftar. Seandainya ada wajah baru yang beruntung memenangi kompetisi, maka ia akan mengukir sejarahnya sendiri.

Cairoli memiliki sepak terjang panjang dalam kejuaraan dunia motocross. Pria Sisilia itu memulai dari MX2 pada 2004 dan merebut posisi ketiga di tahun debutnya.

Ia tak canggung dengan atmosfer kompetisi level internasional. Pembalap yang akrab disapa Tony Cairoli memang bukan yang tercepat tapi tinggal dua langkah lagi jadi paling sukses.

Sepanjang kiprahnya di MXGP, ia memborong sembilan titel juara dunia dan 92 kemenangan di Grand Prix. Kurang satu lagi, maka rider 35 tahun itu bisa menyamai Stefan Everts.

“Mudah bicara betapa hebat Tony, kariernya dan hasil sudah berbicara. Tony adalah petarung dan dia tidak menyerah hingga akhir. Dia sangat pandai di atas motor dan tanpa ragu, dia pembalap paling berpengalaman. Anda lihat dari balapan ke balapan, dia mengkompensasi usianya dan beberapa cedera kecil yang dialaminya dengan pengalaman, kecerdasan dan kebijaksanaan di atas motor.” ucap promotor Grand Prix, Giuseppe Luongo, dikutip dari MXGP.com.

Baca Juga:

“Sangat menarik dan akan sangat hebat bagi Tony kalau dia dapat memenangi titel kesepuluh di akan membawanya ke jumlah yang sama dengan Everts, tapi apa pun yang dia lakukan, apakah dia menang atau tidak, tak perlu diragukan bahwa Tony merupakan salah satu rider terbaik dalam sejarah motocross sejauh ini. Dia contoh bagus bagi anak-anak yang menyukai olahraga kami.

“Sulit mengatakan sekarang jika dia akan sukses dengan gelar kesepuluh atau tidak karena pertarungan sangat ketat.”

Herlings yang mengklaim dirinya sebagai manusia tercepat di dunia, menaklukkan MXGP empat edisi dan memenangi 90 GP.

Kroser tersebut mulai persiapan setelah berangsur pulih dari cedera di berbagai tempat. Pembalap pabrikan KTM itu tak sabar menatap musim baru. Ia ingin menambah koleksi titel setelah dua tahun tersingkir dari persaingan.

Luongo tak segan memuji prestasi pria Belanda berusia 26 tersebut.

“Sungguh rumit bicara tentang Jeffrey. Menurut saya lihat selama 40 tahun berkarier, dia pembalap yang paling menentukan dan tercepat. Saat dia menjadi cepat, tak ada yang bisa menghentikannya. Mungkin hanya Jeffrey yang bisa menghentikan dirinya sendiri,” tuturnya.

“Kadang ada kombinasi kesalahan bodoh dan kesialan karena jika Anda melihatnya di usia muda, dia bisa memenangi empat titel Kejuaraan Dunia. Dia juga kalah setidaknya empat kali karena ini. Saya tak tahu apakah itu hanya kesialan, kurang konsentrasi atau kombinasi keduanya. Saya menaruh hormat untuk Jeffrey, untuk balapan dan tingkah lakunya.

“Saya harap dia akan kembali sehat secepatnya karena usianya masih muda dan banyak rekor yang perlu dipatahkan.”

Tim Gajser, HRC Honda

Tim Gajser, HRC Honda

Foto oleh: Team HRC / Shot by Bavo

Gajser masih menyimpan hasrat untuk merangkai sukses meski mencatat empat gelar juara dalam enam tahun terakhir. Ia telah memperhitungkan para pesaingnya.

“Di kelas 450cc, ketika Herlings pindah ke MXGP, itu terjadi ketika dia tidak 100 persen dan saya 100 persen atau dia 100 persen dan saya tidak pada 2017 dan 2018. Dia hebat dalam berkendara dan merasa senang. Tapi bukan hanya saya dan Jeffrey, ada Tony yang punya banyak pengalaman juga Prado datang dari MX2, sangat kuat. Selain itu ada yang lain, seperti Febvre, (Jeremy) Seewer, Jonass, (Arminas) Jasikonis, banyak lagi,” tuturnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Musim Perdana MXGP, Olsen Pede Mampu Lima Besar
Artikel berikutnya Sembuh dari Covid-19, Prado Menangi Motocross Sardinia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia