MXGP 2020, Musim Terberat dalam Karier Prado
Cedera patah tulang selangka hingga terinfeksi Covid-19 mewarnai perjalanan kroser KTM, Jorge Prado, ketika memainkan debut di MXGP musim lalu.
Foto oleh: Ray Archer
Penampilan gemilang Prado saat berkiprah di kategori MX2 pada 2018 dan 2019 mengantarkannya promosi ke kelas MXGP.
Kembali membalap untuk skuad Red Bull KTM Factory Racing, Prado menebar ancaman bersama duo rekan setim Tony Cairoli serta Jeffrey Herlings.
Sempat kesulitan beradaptasi di seri-seri awal, Prado mulai menemukan kecepatan dan perlahan namun pasti mendulang kemenangan demi kemenangan.
Tetapi sayang, lajunya kemudian terhenti lebih dini setelah mengalami kecelakaan ketika latihan di Belgia pada Juni 2020.
Di tengah upaya untuk comeback, Prado malah terjangkit virus corona. Pun begitu, dia menutup kejuaraan tahun lalu di peringkat ketiga klasemen akhir.
“Ya, 2020 adalah salah satu yang tersulit dalam karier saya. Saya pindah ke kelas 450 sebagai juara 250 dan dengan ekspektasi tinggi, setidaknya untuk diri saya sendiri. Saya mengharapkan hasil yang bagus dan cedera sedikit menghantui saya,” tutur Prado mengutip situs resmi tim.
“450 adalah motor yang sangat bagus untuk dikendarai, tapi jika Anda perlu menekannya selama 30 menit penuh ditambah dua lap (saat balapan), maka itu tidak mudah.
“Anda harus benar-benar siap. Tidak mudah mengendarai motor itu dengan cepat untuk waktu yang lama. Anda sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima.”
Jorge Prado, KTM Factory Racing
Foto oleh: KTM Images
Lebih lanjut, Prado mengatakan, bahwa datang ke MXGP 2020 usai dibekap cedera patah tulang paha sungguh menyulitkannya.
Kroser asal Spanyol itu mengaku harus memaksakan diri sampai batas dalam fase pemulihan, yang mana dia benar-benar berlomba untuk mencapai 100 persen.
“Jadi, pelajaran (yang dipetik) adalah tentang bagaimana saya bisa mencapai batasan saya secara fisik,” kata Prado.
Bicara soal siapa rival yang bakal mengejutkan pada kejuaraan dunia motocross tahun ini, Prado menyebut nama-nama seperti Cairoli, Herlings serta tak ketinggalan juara bertahan Tim Gajser, juga Romain Febvre.
Namun, secara spesifik, sulit bagi Prado untuk menentukan mana dari mereka yang telah disebut yang akan tampil dominan sepanjang musim.
“Kejutan? Sulit untuk mengatakannya. Tetapi jika Anda melihat setiap tahun selalu ada pertanyaan tentang siapa yang akan menjadi baik. Pada akhirnya, selalu ada orang yang sama di depan,” ujarnya.
“Saya merasa seperti saya juga berada di grup. Bukan karena orang lain mengatakannya, tapi saat saya melihat hasilnya.
“Saya bukan orang yang benar-benar membangun diri saya sendiri, tetapi jika saya melihat hasil tahun lalu, maka saya harus jujur dan berkata, ‘Tahun ini saya bisa berjuang untuk posisi itu lagi dan saya harus siap'.
“Target saya adalah memperjuangkan gelar dan hanya itu.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments