Trek MXGP Semarang yang menuai pujian

Memiliki luas total sekitar 30 hektar, panjang sirkuit adalah 1,7 km dengan lebar lintasan 12 hingga 27 meter, sedangkan lintasan lurus 100 meter. Setidaknya ada 20 handycap yang diantaranya terdiri dari dua titik double jump, dua triple jump, dua titik lintasan camel dan beberapa variasi lainnya.

Kontur tanah liat merah juga dibuat sedemikian rupa agar tidak keras, yakni dengan menambah sekam di lintasan, serta dilakukan penyiraman air secara reguler. Tujuannya jelas untuk membuat trek tetap empuk dan mudah dilintasi para kroser ketika beraksi.

Adapun, pembangunan sirkuit dimulai awal Mei hingga akhir Juni. Dan dengan latar belakang pemandangan Gunung Ungaran, banyak kroser yang memuji trek Semarang sebagai terbaik di Indonesia, bahkan Asia sekalipun. Sirkuit dianggap memiliki tingkat kesulitan tertinggi dengan handycap terlengkap.

VIDEO: Highlights - MXGP Asia | Semarang

“Treknya sangat bagus dan saya sangat menikmatinya: cukup lebar sehingga Anda memiliki banyak racing line yang tersedia, dan saya langsung merasa baik di atas motor,” puji juara dunia MXGP 2016, Tim Gajser.

“Jauh lebih baik dari tahun lalu. Trek berlumpur di Pangkal Pinang. Tahun ini berlumpur tetapi lebih baik. Semarang adalah trek yang luar biasa seperti yang saya katakan. Menurut saya, semua pembalap menikmatinya dan bersenang-senang. Itu bagus,” imbuhnya. 

Pernyataan serupa turut dicetuskan juara dunia MX2 2017, Pauls Jonass. “Tidak mudah untuk menyalip (di sini), treknya sangat lebar dan tidak banyak pilihan racing line,” timpalnya.

“(Tetapi) saya merasa mereka membuat pekerjaan dengan sangat baik di trek, karena saya tidak berharap untuk datang ke sini dengan trek yang sangat bagus. Ini trek yang bagus untuk Indonesia,” ucap kroser pabrikan KTM tersebut.

Kroser nasional yang membela Team Merah Putih, Aldi Lazaroni, bahkan juga tak ketinggalan ikut melontarkan pujian kepada trek MXGP di Semarang. Ia juga kagum karena meski perdana, namun pihak penyelenggara benar-benar serius dalam menyiapkan semua fasilitas.

“Wah...treknya (Semarang) jauh dibandingkan sebelumnya (Pangkal Pinang). Untuk pembalap, kita jadi lebih nyaman mengendarai motor. Ini baru namanya kejuaraan dunia!” tukasnya kepada Motorsport.com

10