Yamaha Tim Pabrikan Paling Solid di MXGP
Salah satu hal paling menarik pada Kejuaraan MXGP 2022 adalah solidnya performa para kroser tim pabrikan Monster Energy Yamaha Factory MXGP.
Hingga lima putaran MXGP musim ini, tim pabrikan Yamaha memang belum berhasil menempatkan krosernya di puncak klasemen. Glenn Coldenhoff, Jeremy Seewer, dan Maxime Renaux, juga belum pernah memenangi Grand Prix musim ini.
Namun, tidak ada tim yang mampu menempatkan para krosernya sekonsisten Yamaha. Kroser muda Maxime Renaux berada di peringkat ketiga klasemen diikuti dua seniornya, Jeremy Seewer dan Glenn Coldenhoff di P4 dan P5.
Jika melihat kualitas ketiga kroser tim pabrikan Yamaha, sejatinya kondisi di atas tidak begitu mengherankan.
Jeremy Seewer, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Niek Fotografie
Seewer (#91) terbilang biasa menempati posisi tiga besar dunia. Pemenang tujuh GP (lima di MX2 dan dua di MXGP) itu juga berstatus runner-up empat kali Kejuaraan Dunia Motocross (MX2 2016, 2017 dan MXGP 2019, 2020).
Usai menempati P41 dan P27 pada dua musim awal Kejuaraan Dunia Motocross, 2012 dan 2013, Seewer tampil solid pada sembilan musim berikutnya. Usai menempati peringkat 10-5-2-2-8-2-2-4 antara 2014-2021, kini kroser Swiss itu berada di P4 klasemen MXGP.
Dengan posisi akhir seperti itu, mungkin dalam 10 tahun terakhir hanya para kroser top sekelas Antonio “Tony” Cairoli, Jeffrey Herlings, Tim Gajser, dan Jorge Prado, yang mampu finis lebih baik daripada Seewer.
Seewer sebenarnya termasuk kroser dengan performa sangat konsisten. Ia tidak pernah absen dalam 156 GP beruntun. Mungkin jika kroser-kroser seperti Cairoli, Herlings, Gajser, dan Prado tidak ada, Seewer sudah mampu merebut gelar juara dunia.
Musim ini, Seewer sepertinya tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Hal ini agak disayangkan karena juara dunia dan runner-up MXGP tahun lalu, Herlings dan Romain Febvre, belum mampu turun di lima balapan awal.
Dari lima balapan MXGP yang sudah digelar, Seewer mampu finis di posisi 3-5-10-6-4. Jika mampu reguler finis di posisi tersebut, bukan tidak mungkin Seewer mampu bersaing di posisi atas musim ini.
Bukti konsistensi Seewer bisa dilihat pada MXGP 2021 lalu. Ia hanya sekali finis di luar 10 besar GP, tepatnya saat berada di P13 MXGP Turki. Di luar hasil tersebut, Seewer mampu menempati posisi 5-7-8-6-3-7-7-6-5-4-7-5-4-1-5-4.
Saat ini, Seewer sudah mengoleksi 160 poin dari lima balapan tetapi hanya 24 poin di belakang posisi ketiga Renaux dan 19 poin dari rekan setim lainnya, Coldenhoff. Sejauh ini, ia terlihat kesulitan mengimbangi Renaux. Namun, P4 klasemen akhir sepertinya takkan sulit direbut.
Glenn Coldenhoff, Monster Energy Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Niek Fotografie
Glenn Coldenhoff memiliki perjalanan karier yang mirip dengan Seewer, sangat konsisten. Kroser asal Belanda itu sudah memenangi lima GP, satu di MX2 dan empat di MXGP.
Coldenhoff pernah menjadi salah satu penantang serius juara dunia MXGP tiga tahun lalu. Sayang, ia akhirnya harus puas finis P3 pada MXGP 2019.
Meskipun begitu, Coldenhoff cukup konsisten dengan sangat sering menembus 10 besar klasemen akhir. Sejak 2012, musim keempatnya di kejuaraan dunia, ia berturut-turut finis di posisi 9-5-13-8-7-10-7-3-8-5 klasemen akhir.
Saat ini, Coldenhoff berada di peringkat kelima klasemen MXGP. Dari lima GP musim ini, Coldenhoff masing-masing finis di peringkat 5-17-5-4-5. Namun, seperti Seewer, konsistensi kroser bernomor #259 itu masih sedikit dipertanyakan karena absennya Herlings dan Febvre.
Maxime Renaux, Monster Energy Yamaha Factory MXGP Team
Foto oleh: Yamaha Motor Racing
Kroser termuda di tim pabrikan Yamaha pada MXGP musim ini adalah Maxime Renaux. Kroser asal Prancis berusia 21 tahun itu adalah juara dunia kelas MX2 2021 lalu
Jam terbang Renaux jelas jauh di bawah dua seniornya, Seewer dan Coldenhoff. Namun, konsistensi Renaux pada musim perdananya di MXGP masih harus diuji.
Pada tiga putaran awal, Renaux di luar dugaan langsung mampu kompetitif. Dari enam race, ia hanya sekali finis di luar podium. Tetapi di Portugal, Renaux hanya finis 11-11 dari dua race. Di Trentino, Italia, ia membayar dengan finis 4-2.
Sejauh ini, Renaux mampu enam kali memenangi GP di kelas MX2 dan masih mengejar kemenangan pertamanya di kelas MXGP. Banyak yang meyakini, jika Tim Gajser mengalami nasib sial, Renaux dipastikan menjadi salah satu calon kuat pemenang GP.
Selama ini, Maxime Renaux sangat brilian di lintasan hard pack seperti di Maggiora atau Loket. Karena itu, menarik dilihat bakal seperti apa performa Renaux di MXGP Italia (putaran ketujuh pada 8 Mei) dan MXGP Rep. Ceko (balapan ke-14 pada 17 Juli).
Dengan usia yang masih di awal 20 tahun, Maxime Renaux sejatinya masih memiliki banyak waktu mematangkan skill dan pengalaman di kelas MX2. Tetapi, impian kroser bernomor #959 itu adalah merebut gelar juara dunia MXGP.
Setelah itu, jika karier Herlings atau Gajser tamat, mungkin akan menarik menyaksikan duel kroser-kroser seperti Renaux melawan Jorge Prado. Saat ini, Renaux sepertinya masih harus menambah pengalaman dengan bertarung melawan Gajser, Herlings, dan lain-lain di kelas 450cc.
Glenn Coldenhoff #259, Jeremy Seewer #91, Maxime Renaux #959, Monster Energy Yamaha Factory MXGP
Foto oleh: Yamaha Motor Racing
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.