Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Adaptasi sasis baru, Dimas Ekky keteteran

Tidak familiar dengan sasis yang digunakan Tech 3, Dimas Ekky Pratama kesulitan tampil maksimal di Sepang.

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Tech 3

Jelang musim debutnya di Moto2 bersama Honda Team Asia, Dimas mendapatkan kesempatan turun di Sepang bersama Tech 3, menggantikan Bo Bendsneyder yang absen lantaran cedera.

Untuk balapan ini, Dimas dibekali Mistral 610 oleh Tech 3, berbeda dari sasis Kalex yang biasa digunakannya di ajang Moto2 CEV musim 2018. Alhasil, pembalap berjuluk Red Forehead ini tampak kesulitan sepanjang akhir pekan di Sepang, meski perlahan namun pasti feelingnya mulai membaik jelang balapan.

Start dari posisi ke-28, Dimas melakukan beberapa kesalahan sepanjang balapan, dan hanya mampu finis di posisi ke-23, tertinggal 57,507 detik dari pemenang balapan, Luca Marini. Kendati tidak terlalu puas dengan hasil balapnya, pembalap berumur 26 tahun itu sangat menikmati pengalaman pertamanya bersama Mistral 610.

“Saya hanya coba berkonsentrasi pada start, dan saya melakukannya dengan baik. Saya ingin menjaga kecepatan dengan grup, namun saya melebar di tikungan cepat.

“Yakni tikungan kelima, keenam, dan beberapa tikungan cepat lainnya. Saya melebar, dan beberapa pembalap mendahului saya. Kemudian, saya kembali bisa mengejar para pembalap di depan, namun melakukan kesalahan lainnya.

“Kemudian saya coba menjaga kecepatan, sekaligus kepercayaan diri saya untuk menuntaskan balapan. Tentu, ini buka hasil yang bagus. Tapi hal pentingnya adalah kami meningkat jelang balapan.

"Dan saat saya mengendarai motor ini untuk pertama kalinya, saya bisa katakan, saya sangat menikmatinya.”

Baca Juga:

Meski hasilnya tak bisa dibilang memuaskan, bos Tech 3, Herve Poncharal, memuji performanya sepanjang akhir pekan. Menurutnya, Dimas adalah pribadi yang selalu ingin belajar, dan tak pernah menyerah.

Lebih jauh, pria Prancis itu menambahkan pengalaman yang didapat Dimas sepanjang akhir pekan Moto2 Malaysia merupakan modal berharga jelang musim penuh pertamanya di Moto2, tahun depan.

“Akhir pekan ini kami mengikuti keduanya, dan saya hampir memiliki perasaan yang sama seperti tujuh hari lalu di Australia. Dimas melakukan pekerjaan baik, ia telah melakukan yang terbaik, dan saya ingin berterima kasih banyak atas apa yang dilakukannya,” ungkap Poncharal.

“Ia membantu kami dan tahun depan, ia akan menjadi pembalap kejuaraan dunia Moto2 (satu musim) penuh, pastinya ini merupakan pengalaman bagus.

“Saya ingin berterima kasih, karena sepanjang akhir pekan ia menunjukkan sikap hebat, ingin belajar dan tidak pernah menyerah.”

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: SKY Racing Team VR46

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: SKY Racing Team VR46

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: SKY Racing Team VR46

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: SKY Racing Team VR46

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: Tech 3

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Dimas Ekky Pratama, Tech 3 Racing

Foto oleh: Tech 3

6

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ingin rengkuh titel Moto2, Bagnaia tunda naik kelas
Artikel berikutnya Jelang debut MotoGP, Mir terinspirasi Vinales

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia