Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Alex Marquez: Saya mencoba sekuat tenaga samai Marc

Alex Marquez mengaku dalam tekanan berat untuk menyamai kesuksesan kakak laki-lakinya, Marc, ketika naik ke kelas Moto2 pada musim lalu.

Alex Marquez, Marc VDS

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Posisi ketiga Alex Marquez, Marc VDS di parc ferme
Alex Marquez, Marc VDS
Alex Marquez, Marc VDS
Alex Marquez, Marc VDS
Alex Marquez, Marc VDS

Usai sukses merebut gelar juara dunia Moto3 pada 2014, Marquez kesulitan menunjukkan performa terbaik pada pertengahan musim Moto2 bersama tim Marc VDS Racing.

Dalam debutnya musim lalu, pembalap berusia 20 tahun itu menempati peringkat ke-14 di klasemen akhir, dengan prestasi terbaik finis keempat. Sementara musim ini, Marquez berada di peringkat ke-15, setelah menembus lima besar pada balapan di Brno.

Marquez mengatakan perbedaan antara musim lalu dan sekarang adalah bahwa ia tak lagi tertekan untuk menjadi pembalap di barisan depan.

“Tahun lalu adalah tahun pertama saya dan bukan yang terbaik. Bukan yang kami harapkan pada awal tahun,” tuturnya kepada Motorsport.com.

“Tapi kadang-kadang hal ini bisa terjadi, terutama di Moto2, di mana merupakan kategori yang sangat sulit. Kami sudah mengetahuinya sebelum awal musim.

“Tahun ini, langkah saya di semua sirkuit telah memiliki kecepatan yang sama. Di beberapa trek, gaya balap saya sedikit lebih baik. Tapi tahun lalu kami sangat kesulitan di trek.

“Austria adalah trek baru. Sebelumnya kami mengira akan mengalami akhir pekan sulit, tapi ternyata tidak. Kami berada di arah yang tepat. Dan sekarang saya menyukai beberapa sirkuit yang akan dihadapi.”

Ditanya tentang Marc yang sukses merebut gelar juara 125cc dan lalu menjadi pemenang di Moto2, Marquez menambahkan: “Tahun lalu, iya. Saya menempatkan ekspektasi terlalu tinggi pada diri sendiri.

“Ketika Anda melihat pembalap seperti Marc, Maverick (Vinales) atau seseorang seperti mereka, Anda berkata ‘Oke, saya juga bisa melakukannya’. Tapi jika Anda berpikir seperti ini – dan saya baru mengetahuinya – itu bukan cara yang tepat.

“Anda harus lebih berkonsentrasi pada diri sendiri dan tidak melihat yang dilakukan Marc atau Maverick pada tahun pertama mereka.

“Tahun ini saya lebih berkonsentrasi pada diri sendiri, dan saya tahu jika melakukan segalanya seperti di Moto3, maka saya bisa menjadi pembalap cepat. Inilah caranya.”

Rabat jadi referensi

Terlepas dari kesulitannya, Marquez baru-baru ini mengonfirmasikan bahwa akan kembali membalap untuk Marc VDS pada musim ketiganya di Moto2. Tim yang juga menurunkan Jack Miller di MotoGP dan mengantarkan Tito Rabat juara dunia Moto2 2014.

Marquez mengatakan gaya unik Rabat sulit untuk dipelajari pada musim pertamanya. Dan itu bisa menjadi alasan mengapa ia kesulitan untuk membuat gebrakan besar di kelas premier tahun ini.

“Kami memiliki beberapa kemungkinan untuk membangun tim sendiri, tim baru, dengan tim Moto3,” papar Marquez. “Tapi pada tahun pertama penting untuk mendapatkan informasi dari seseorang.

“Ketika Marc VDS datang, ini adalah opsi terbaik. Tito ada di sana tahun lalu dan Juara Dunia. Saya pun berkata,’Oke, saya bisa mendapatkan informasi dia dan banyak belajar’.

“Selama setahun bersama Tito itu rasanya sulit, karena data yang kami lihat sangat berbeda dari pembalap lain di paddock. Mustahil untuk membuat catatan waktu di sirkuit, di mana ia melakukannya.

“Dia punya gaya balap yang sangat berbeda dari pembalap lain. Mungkin ini yang membuat dia sedikit kesulitan di MotoGP, karena dia butuh waktu untuk mengubah banyak gaya balapnya. Tapi dia sangat bagus di Moto2.

“Tapi untuk tahun pertama, saya memutuskan untuk membalap bersama tim yang memiliki banyak pengalaman. Mereka memiliki Mika (Kallio) dan Tito yang ada di peringkat pertama dan kedua (dalam perolehan poin). Jadi ini tim yang lebih baik.”

Wawancara oleh Toni Boerner

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Brad Binder bakal ke Moto2 bersama KTM
Artikel berikutnya Moto2 Silverstone: Lowes kalahkan Zarco dalam perebutan pole

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia