Arbolino Tak Ingin Terburu-buru ke MotoGP
Meski tak menampik bahwa MotoGP adalah target utamanya, Tony Arbolino lebih memilih prosedur langkah demi langkah ketimbang memaksakan diri ke kelas premier.
Tony Arbolino, Snipers Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Dalam beberapa tahun terakhir, cukup banyak pembalap muda yang menembus MotoGP, walau baru satu atau dua musim berkiprah di kelas Moto2.
Juara dunia bertahan, Joan Mir, dan rookie Jorge Martin, adalah contoh paling jelas. Hanya butuh dua tahun saja bagi mereka untuk mendapatkan kursi kelas premier.
Bahkan rider anyar pabrikan Ducati, Jack Miller, tidak pernah merasakan sengitnya kategori intermediate. Dia langsung melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015.
“Sekarang saya tidak memikirkan MotoGP,” ucap Arbolino dalam wawancara dengan MotoGP.com.
“Saya tahu mungkin ada kemungkinan dan saya yakin bisa mencapainya di masa depan. Tetapi transisi itu akan menjadi hasil dari pekerjaan yang akan saya lakukan di Moto2, sama seperti pindah ke Moto2 adalah hasil dari semua pekerjaan yang saya lakukan di Moto3. Ini akan menjadi tahap lain dalam hidup dan karier saya.
“Setelah tampil baik di Moto2, saya akan beralih ke MotoGP, namun pertama-tama Anda harus tampil baik di kategori saat ini.
“Saya percaya diri karena saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Itu (memang) akan sulit, terutama di awal, tapi saya berharap jadi kompetitif (di Moto2). Menurut pendapat saya, tidak wajib menjalani semua langkah, namun saya pikir itu banyak membantu.”
Arbolino menghabiskan empat tahun di kelas Moto3, sebelum akhirnya mendapat tawaran untuk promosi ke Moto2 bersama Dynavolt Intact GP. Dia akan berduet dengan veteran Marcel Schrotter.
Sepanjang musim lalu, Arbolino bertarung sengit melawan Albert Arenas dan Ai Ogura dalam perebutan gelar juara dunia Moto3.
Kendati akhirnya dipaksa mengakui keunggulan Arenas, Arbolino sendiri berhasil menggusur Ogura dari peringkat kedua klasemen akhir.
Kini, jelang gelaran Moto2 2021, pembalap muda Italia itu fokus latihan keras selama libur musim dingin. Tentunya demi proses adaptasi yang cepat dengan motor Moto2.
“Saya bangga ke Moto2. Persiapan berjalan dengan baik, saya berusaha mengembangkan otot lengan karena motor Moto2 menuntut fisik, terutama tubuh bagian atas.
“Saya bangga bergabung dengan Intact GP, karena mereka memiliki keinginan yang besar untuk berjuang.
“Saya (juga) bangga bekerja sama dengan mereka, karena mereka ingin menunjukkan bahwa mereka dapat bertahan di posisi teratas.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments