Brad Binder bakal ke Moto2 bersama KTM

Binder saat ini memimpin klasemen sementara Moto3 dengan keunggulan 67 poin atas dua rival utama, Jorge Navarro dan Romano Fenati.

Binder sebenarnya sudah lama dikabarkan bakal ke Moto2 musim depan, dengan adanya kursi kosong yang ditinggalkan Johann Zarco di skuad Ajo Motorsport. Ditambah, Ajo juga menjalankan operasional tim pabrikan KTM di Moto3, yang sudah jelas jadi destinasi logis bagi Binder.

Namun, beberapa pekan lalu terungkap bahwa Binder tidak akan mengendarai motor Kalex. Ia akan turun dengan sasis baru KTM dan suspensi WP, yang merupakan bagian dari dua tahun kesepakatan dengan pabrikan Austria itu.

Miguel Oliveira, pembalap Leopard Racing, juga disebut-sebut bakal bergabung dengan skuad KTM di Moto2.

“Kami memiliki kontrak, dan semuanya tampak sangat baik,” ujar Binder. “Kami baru mengubah sedikit kata-kata, tapi dasarnya sudah diselesaikan.

“Semoga siang ini kami menandatangani kontrak untuk naik ke kelas Moto2.

“Sejauh ini semuanya positif [tentang motor], tapi akan sulit karena ini motor yang baru dan Kalex juga sangat kuat (di Moto2).”

“Saya tahu akan tertutupi”

Binder mengakui bahwa mengendarai motor yang belum terbukti akan membuat debutnya di Moto2 menjadi tantangan, terutama kesulitan yang dialami oleh para juara dunia Moto3 sebelumnya – termasuk Sandro Cortese, Alex Marquez dan Danny Kent – untuk kompetitif di kelas menengah ini.

“Saya tahu akan sulit. Saya tahu akan ke sana (Moto2) dan tertutupi! Tapi ini salah satu hal yang saya nantikan, karena saya sangat menikmati ketika hal tidak berjalan secara sempurna dan Anda harus kerja keras.

“Kombinasi Aki (Ajo) dan kru yang saya miliki sekarang, kami saling memahami satu sama lain, akan menjadi proyek yang menyenangkan.

Ditanya apakah jaminan kontrak selama dua tahun akan membantu pada 2017 nanti, Binder menambahkan: “Tentu. Ini bisa membuatmu lebih tenang, karena jika tidak berjalan semestinya pada musim pertama, Anda masih punya satu musim lagi untuk memastikan semuanya bekerja.

“Saya memiliki kepercayaan diri cukup pada tim. Tentu saja, saya harus banyak bekerja sendirian, tapi orang-orang di sekitar bisa membimbing saya dan kami bisa melakukan pekerjaan yang baik.”