Covid-19 Gagalkan Peluang Martin Rengkuh Titel Moto2
Rookie MotoGP, Jorge Martin, merefleksi performanya sepanjang Moto2 2020. Dia tak menutupi kekecewaannya lantaran gagal juara dunia di kategori intermediate itu.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Usai sukses menggondol gelar Moto3 2018, Martin promosi ke Moto2 bersama Red Bull KTM Ajo. Musim debutnya ditutup dengan torehan dua podium, serta satu kali finis besar. Dia menduduki peringkat ke-11 klasemen akhir.
Memasuki tahun kedua di kelas Moto2, Martin tampil kurang meyakinkan saat balapan menyambangi Losail, yang mana hanya mampu finis ke-20. Namun, dia kemudian bangkit, ditandai podium ketiga di Jerez.
Kemenangan di Red Bull Ring, dilanjutkan dengan finis kedua di Styria, tidak pelak mengantarkan Martin masuk dalam perebutan titel dunia. Sayangnya, rider Spanyol itu malah positif terpapar virus corona.
Harus menjalani isolasi ketat, serta pemulihan fisik, membuat Martin absen dalam dua seri Moto2 di San Marino dan Emilia Romagna. Ditambah kegagalan finis di Catalunya dan Le Mans, dia pun tersingkir dari pertarungan gelar juara.
“Saya tidak yakin tentang apa yang saya capai pada akhirnya,” tutur Martin dalam wawancara kepada MotoGP.com.
“Tapi saya senang dengan penampilan saya. Target saya di Moto2 adalah memenangi kejuaraan dan saya tidak mendapatkannya karena Covid-19, itu sudah pasti. Saya adalah salah satu pembalap terkuat di luar sana dan di setiap balapan yang saya perjuangkan untuk podium atau kemenangan.
“Sayang sekali, tapi saya santai dan tenang karena saya tahu saya memiliki level untuk memenangkani. Yang pasti, saya ingin sekali menjadi juara dunia Moto3 dan Moto2 sebelum pergi ke MotoGP. Namun, tidak apa-apa. Saya (tetap) senang dengan hasil saya.”
Kendati gagal merengkuh titel Moto2 2020, Ducati nyatanya tak ambil pusing. Skuad Borgo Panigale menawarkan kontrak dan resmi menggaet Martin sebagai pembalap satelit Pramac Racing.
Begitu bersemangatnya menyambut musim baru MotoGP, Martin bahkan telah memulai proses adaptasi dengan berlatih menggunakan motor besar. Akhir pekan lalu, dia menggeber Ducati Panigale V4 S di Cartagena, kemudian berlanjut di Almeria.
“Motor Moto2 sudah sangat bertenaga dibandingkan dengan 600cc, tapi sekarang saya mengubah racing line lebih banyak lagi dengan ini. Anda harus mengerem dengan sangat keras dan lurus, lalu berbelok dengan cepat dan penuh kecepatan sambil mengangkat motor,” ucapnya.
“Ini hal utama yang saya pikirkan, mengangkat motor dan mendapatkan tenaga sebanyak yang Anda bisa melalui ban.
“Ini juga pertama kalinya dengan kontrol traksi, yang saya coba pelajari sendiri. Setiap lap saya meningkatkan waktu dan kecepatan. Setelah empat hari dan sejauh ini, saya senang.
“Setelah dua bulan tidak mengendarai motor, itu sulit. Saya merasa ini lebih menuntut secara fisik. Tidak ada waktu untuk istirahat seperti di Moto2, tapi saya harus fit dan siap untuk MotoGP.”
Jorge Martin, Red Bull KTM Ajo
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments