Danny Kent menjawab kecaman Kiefer Racing
Kecaman yang dilontarkan Kiefer Racing mendapat tanggapan dari Danny Kent. Pembalap Inggris ini menuding balik, bahwa kesalahan terletak pada tim.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dalam wawancara kepada BT Sport di sela-sela gelaran Moto2 Spanyol, Team Manager, Stefan Kiefer mengkritik keras keputusan Kent yang hengkang dari tim.
“Kenyataannya, talenta tidak akan membuat Anda eksis di kelas Moto2. Danny punya banyak talent, tapi dia harus bekerja lebih seperti profesional,” ketusnya.
Ketika ditanya perihal keputusan meninggalkan Kiefer Racing, Kent mengungkapkan permasalahan pada mantan timnya telah bermula sejak akhir 2015. Ia bahkan menegaskan sudah bersikap sebagai pembalap profesional, tapi masalah terus timbul di internal tim.
Kent sendiri secara mengejutkan hengkang dari Kiefer Racing usai Moto2 Amerika. Keputusan diumumkan lewat kicauan di akun media sosial Twitter. Sempat diyakini bakal kesulitan kembali membalap, juara dunia Moto3 itu justru mendapat tawaran tes dari Red Bull KTM Ajo.
Tak hanya itu saja. Kent juga akan turun balapan dengan status wild card di putaran kelima Moto3 Perancis di Sirkuit Le Mans pada 21 Mei mendatang. Ia akan membalap bersama dua rekan setim Bo Bendsneyder dan Niccolo Antonelli.
“Ada beberapa alasan yang berbeda. Banyak orang berpikir itu keputusan terburu-buru, tapi itu datang dari periode yang cukup lama. Saya mendengarkan wawancara Stefan dan dia mengatakan, bahwa saya perlu untuk lebih profesional. Tapi saya sudah profesional dengan tidak berbicara kepada media tentang masalah di dalam tim,” papar Kent kepada BT Sport.
“Masalah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Masalah itu terus berlanjut dari akhir 2015 di mana mereka membuat saya terlihat sebagai pembalap buruk. Orang-orang di rumah tidak melihat segalanya di paddock. Anda melihat hasil saya, turun di posisi ke-20 dan menyalahkan pembalap. Tapi mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam garasi.
“Domi (Aegerter) menunjukkan motor punya performa dan itu bukan alasan saya meninggalkan tim. Kesalahan terus terjadi. Tahun lalu di Brno dan Aragon, tim membuat saya terlihat buruk. Ada masalah tekanan ban. Tim seharusnya memeriksa hal seperti ini. Tekanan harus 1,6 per square inch (PSI). Tapi saya keluar ke trek dengan 3,0 PSI. Motor tidak bisa dikendarai dan itu membuat saya terlihat buruk.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments