Dimas Ekky: Mustahil hindari kecelakaan

Dalam balapan yang diwarnai banyak insiden kecelakaan, Minggu (19/5), Red Forehead sebenarnya pulang bagus untuk menembus 20 besar. Ia mampu mempertahankan posisi ke-21 sejak pertengahan lap.

Sayangnya, pada empat lap tersisa, Dimas justru bernasib sial. Pembalap asal Depok ini terjatuh di Tikungan 10. Kali kedua ia dipaksa menelan kekecewaan setelah tidak dapat start di Jerez.

Le Mans sendiri memang menyulitkan Dimas. Sebelumnya saat awal sesi FP1, ia juga tersungkur, bahkan mengalami highside di Tikungan 14 ketika menjalani FP3.

“Hari ini saya mencoba untuk berada dalam ritme yang konstan, meningkatkan [performa] setiap lap. Tetapi pada saat yang sama berusaha untuk tidak mengambil risiko, karena treknya sangat dingin,” tuturnya.

“Saya punya opsi nyata untuk finis 20 besar. Namun, empat lap sebelum balapan berakhir, saya kehilangan kendali bagian depan ketika masuk tikungan.

“Mustahil untuk menghindari kecelakaan itu,” keluh Dimas.

Nasib sial dialami pula rekan setim Somkiat Chantra. Selain gagal finis, sang pembalap Thailand menderita fraktur kaki kiri.

Mengomentari raihan yang tak diinginkan dalam akhir pekan Moto2 Prancis – terutama soal Dimas – bos Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama menyebut kondisi trek memang menyulitkan.

“Dimas berjuang untuk meningkatkan lap time setiap lap. Tetapi pada Lap 21, dia jatuh dan kehilangan peluang untuk finis balapan,” ujar pria asal Jepang itu.

“Banyak pembalap yang mengalami kecelakaan selama balapan, kondisinya sangat sulit bagi rookie seperti Dimas dan Chantra. Kami berharap untuk balapan yang lebih baik di Mugello,” imbuhnya.

10