Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Di Giannantonio: Luar Biasa! Hanya Itu yang Bisa Saya Katakan

Pembalap Federal Oil Gresini, Fabio Di Giannantonio, meraih kemenangan pertamanya di Moto2 dengan cara mengesankan.

Podium: Race winner Fabio di Giannantonio, Federal Oil Gresini Moto2

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Di Giannantonio memenangi Moto2 Spanyol dengan mendominasi jalannya balapan dan finis dengan keunggulan 1,722 detik atas pembalap Sky Racing Team VR46, Marco Bezzecchi, di posisi kedua.

Ini jadi kemenangan pertama bagi Di Giannantonio, podium tertinggi di Sirkuit Jerez juga jadi yang pertama bagi Gresini Racing sejak terakhir didapatkan oleh Sam Lowes pada 2016.

Menilai performanya sendiri di Grand Prix Spanyol, pria asal Italia itu mengaku terkesan dengan kinerjanya sepanjang balapan.

“Perasaan saya sungguh luar biasa. Jujur, senang rasanya bisa kembali ke podium tertinggi dan juga kemenangan pertama di Moto2,” kata Di Giannantonio kepada MotoGP.com.

“Saya bekerja keras untuk mendapatkan kemenangan ini dalam dua tahun terakhir, dan akhirnya ini datang. Woah… sungguh luar biasa!

“Balapan kami luar biasa, saya memiliki start yang sangat bagus, bahkan saya terkejut bisa melakukannya. Biasanya, start saya tidak terlalu bagus.

“Jadi, ketika saya memiliki start yang fantastis, saya langsung berpikir, ‘OK, sekarang jaga ritme balapmu, tetap fokus pada jalur balapmu, nikmati motornya’.

“Di pertengahan balap segalanya menjadi lebih mudah. Pada akhirnya ini balapan yang luar biasa, performa yang luar biasa, Apa lagi yang bisa saya katakan? Luar biasa!”

Baca Juga:

Di Giannantonio memang tampil penuh kontrol sepanjang perlombaan. Tetapi pada lap-lap terakhir, Bezzecchi mulai memangkas jarak dengannya.

Hal tersebut karena pembalap 22 tahun itu harus mengelola bannya agar tak habis sebelum waktunya.

“Jujur, ban saya mulai habis, terutama di bagian depan. Tapi, saya memiliki jarak yang bagus untuk mengelola balapan. Saya juga tahu kapan harus meningkatkan kecepatan, kapan harus melambatkan laju,” ujar Diggia, sapaan akrabnya.

“Jadi, saya melaju lebih lambat pada dua atau tiga lap, tapi setelah itu saya bisa kembali menekan motor.

“Saya pikir itu menjadi kunci dalam melakoni balapan yang panjang seperti ini. Saya merasa kami melakukannya dengan sempurna.”

Di GP Qatar, Di Giannantonio mendedikasikan podiumnya untuk mendiang Fausto Gresini yang merupakan mantan bos timnya.

Meraih kemenangan tanpa Fausto Gresini, apalagi setelah tim sudah lama tak meraih podium tertinggi, Di Giannantonio pun merasa ada yang kurang.

“Pada lap terakhir perasaan saya campur aduk. Jujur, setiap kali saya menunjukkan performa bagus, saya selalu teringat Fausto,” ungkapnya.

“Sekarang, saya ingin mengungkapan sesuatu kepadanya tapi tidak bisa, ini sedikit aneh. Tapi pikiran dan hati saya selalu bersama tim, saya pikir dia juga ada bersama kami.

“Ini menjadi motivasi yang sangat bagus bagi kami. Untuk terus melakukan yang lebih baik lagi.”

Fabio di Giannantonio, Federal Oil Gresini Moto2

Fabio di Giannantonio, Federal Oil Gresini Moto2

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Moto2 Spanyol: Di Giannantonio Dominan, Gardner Keteteran
Artikel berikutnya Lowes Akui Terlalu Agresif di Jerez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia