Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dilepas Pertamina Mandalika SAG, Rodrigo Pensiun Dini dari Moto2

Gabriel Rodrigo mengumumkan pensiun dini dari karier sebagai pembalap. Rider tim Moto2, Pertamina Mandalika SAG, tersebut absen panjang karena cedera bahu.

Gabriel Rodrigo, Mandalika SAG Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Keputusan pembalap tersebut sungguh disayangkan karena usianya masih 25 tahun. Di sisi lain, hal itu bisa dimengerti jika melihat proses pemulihan pasca-operasi bahu yang berlangsung lama.

Hingga saat ini, dokter belum memberi waktu kapan bisa kembali ke motor. Setelah crash dalam latihan bebas Moto2 Italia, Rodrigo melewatkan tujuh balapan. Alhasil, Pertamina Mandalika SAG pun memutus kontraknya.

Pembalap Spanyol-Argentina itu pun sepakat. Namun, kejutan dihadirkan Rabu (14/9/2022), ia mengumumkan menyudahi karier balap melalui akun media sosial.

“Saya memikirkan ini selama beberapa waktu. Semua dimulai dengan cara lebih kuat tahun lalu, sesaat setelah teken kontrak untuk naik ke Moto2,” ujarnya.

Baca Juga:

“Saya mengalami kecelakaan sangat serius dalam latihan, melihat hidup saya dalam bahaya. Bersama dengan semua kesialan yang baru-baru ini dialami rekan-rekan kami.

“Itu membuat saya memikirkan lagi, apakah layak untuk terus mengambil risiko setiap kali saya naik motor. Saya memiiki banyak proyek di kepala dan banyak ambisi.”

Rodrigo merenung dan memikirkan orang-orang berharga di sekitarnya. Ia pun berkonsultasi dengan psikolog sebelum mengambil keputusan mundur.

“Saya suka hidup saya dan keluarga saya dan saya tidak akan terus menempatkan diri saya dalam bahaya dan kehilangan itu jika lanjut balapan dengan motor. Itu alasan utama untuk keputusan ini.

“Saya sangat gembira bisa mengambil keputusan ini. Saya bicara tentang itu dengan psikolog saya sudah cukup lama dan itu sangat membantu mencapai titik kematangan ini.

“Di awal tahun ini, saya mengutarakan ide itu kepada Elia (pacar) dan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak mau lanjut lebih lama. Saya ingin mencoba di Moto2 dan melihat diri sendiri ingin terus memberi 100 persen tapi saya tidak akan melaju lebih lama.”

 

Cedera bahu cukup parah menjadi titik balik yang membuatnya mantap pensiun. Rodrigo menekankan bisa pensiun dengan gembira.

“Cedera yang membuat saya balapan sepanjang tahun dalam kondisi buruk dan saya harus berhenti. Berkat absen ini, saya bisa memberi waktu kepada diri sendiri, mendengarkan tubuh, hati dan melihat apa yang diinginkan.

“Tidak masuk akal terus balapan, jika saya melakukannya, itu akan jadi penderitaan dan kemurungan terhadap identitas saya selama ini. Namun yang sebenarnya saya inginkan adalah berhenti dan mendedikasikan hidup untuk hal-hal lain.

“Saya merasa sangat beruntung bisa menjadikan hasrat saya sebagai pekerjaan untuk mencari nafkah dan saya membawa banyak kenangan istimewa dan orang-orang yang saya temui.

“Saya bisa mengucapkan selamat tinggal kepada dunia balap motor dengan senyum. Jika saya menundanya, semua cinta siapa pun yang saya kenang dalam olahraga ini bisa memabukkan jika lanjut balapan tanpa keinginan.”

Rodrigu menutup karier dengan delapan musim penuh di kejuaraan dunia grand prix (7 Moto3 dan 1 Moto2). Dari 123 start, 2 podium dan 6 pole position adalah yang terbaik.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Cameron Beaubier Kembali ke MotoAmerica
Artikel berikutnya Pertahankan Filip Salac, Gresini Gaet Jeremy Alcoba

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia