Hasil FP2 Moto2 Doha: Gebrakan Raul Fernandez

Rivalitas sangat sengit tersaji sejak awal FP2, di Sirkuit Losail. Pemilik waktu tercepat berganti-ganti dari Sam Lowes, Remy Gardner, Fernandez serta Celestino Vietti. Hebatnya mereka tembus ke level 1 menit 59 detik.

Ini berbeda dari FP1 ketika Fabio Di Giannantonio secara konsisten menetapkan patokan baru. Namun, pembalap Federal Oil Gresini Moto2 tersebut mampu mengambil lagi posisinya pada pertengahan.

Dominasinya bertahan hingga tiga menit terakhir. Fernandez memacu motornya dengan kecepatan di atas rata-rata sehingga membukukan waktu terbaik, 1 menit 58,541 detik. Ia pun unggul cukup jauh, 0,517 detik dari Di Giannantonio.

Tampaknya Red Bull KTM Ajo sudah menemukan solusi yang menghambat dalam latihan bebas pertama. Di FP2, mereka menempatkan dua pembalapnya di tiga besar, yakni Fernandez dan Gardner.

Aplaus pantas diberikan kepada putra juara dunia kelas 500cc musim 1987, Wayne Gardner, tersebut. Ia melesat dari peringkat ke-23 di siang hari ke urutan ketiga pada sesi petang usai meraih 1 menit 59,188 detik.

Mengekor di belakang mereka, ada rider SKY Racing Team VR46, Marco Bezzecchi (1 menit 59,208), Joe Roberts dari Italtrans Racing Team (1 menit 59,213 detik) serta Ai Ogura dari Idemitsu Honda Team Asia (1 menit 59,243 detik).

Hari pembalap Elf Marc VDS Racing, Sam Lowes, sedang mendung. Sejak sesi pertama, ia mengalami problem-problem yang kelihatannya kecil tapi mengganggu.

Akibatnya peringkat ketiga Moto2 2020 tersebut mengalami kemerosotan dari posisi keempat menuju urutan tujuh. Ada gap 0,724 detik dari Fernandez.

Rapor duo Pertamina Mandalika SAG malah makin buruk. Bo Bendsneyder yang merupakan andalan sempat menjejak urutan kesembilan, sebelum akhirnya terperosok 11 tingkat. Rekannya, Thomas Luthi, berdiri satu tangga lebih tinggi, yaitu peringkat ke-19. Kolega Di Giannantonio, Nicolo Bulega mengalami crash di tikungan 5.

Ramirez Berkemas

Latihan bebas MotoGP Doha, tidak menyertakan pembalap American Racing, Marcos Ramirez yang mengalami retak humerus kanan.

Ia menyerah karena ternyata tak mampu mengikuti semua agenda. Khawatir cederanya makin parah, ia pun memilih mundur.

“Setelah crash, saya merasa sakit di kedua lengan, tapi masih dalam batas wajar. Lalu, mereka membawa saya ke rumah sakit, dari hasil rontgen terlihat kalau ada retakan di lengan kanan,” ucap Ramirez.

“Mereka bilang saya fit, tapi saya mendesak dokter agar mengizinkan balapan. xaya mengendarai motor dengan satu tangan. Dalam cuaca berangin, sangat sulit mengendalikan motor. Saya ingin mencoba pekan ini, tapi setelah saya menjalani MRI pada bahu, terlihat retakan lebih besar, jaringan rusak dan ada cairan di dalamnya. Ada tulang lain yang juga pataha. Saya merasa baik tapi dokter melarang. Yang jelas, saya akan kembali di Portimao.”