Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jake Dixon Sempat Berpikir Kariernya Bakal Selesai

Pembalap Moto2, Jake Dixon, mengungkapkan dirinya sempat khawatir harus mengakhiri karier setelah kecelakaan hebat di Kejuaraan Dunia Moto2 2020 lalu.

Jake Dixon, SIC Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Petronas Sprinta Racing tersebut mengalami kecelakaan hebat pada sesi latihan bebas kedua (FP2) GP Eropa, lomba ke-13 Moto2 2020.

Akibat kecelakaan highside (kecelakaan akibat salah satu sisi ban belakang, saat menikung, kehilangan grip) di Tikungan 4 Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 7 November 2020 lalu itu, Dixon menderita cedera patah pergelangan tangan kanan.

Alhasil, pembalap asal Inggris, tersebut tidak hanya absen di GP Eropa tetapi juga balapan terakhir, GP Portugal, di Sirkuit Algarve, Portimao.

Kepada MotoGP.com, Dixon mengaku sangat terpukul saat tim dokter yang menanganinya memberi tahu kemungkinan dirinya tidak bisa lagi membalap jika operasi yang akan dijalaninya tidak sukses.  

Dixon pun menjalani operasi selama dua jam di Manchester, Inggris, November lalu. Operasi Dixon berjalan sukses. Kini, menjelang bulan keempat pemulihannya, Dixon mengaku siap untuk kembali mengendarai motor balapnya.

Baca Juga:

“Tidak ada yang tahu betapa terpukulnya saya saat dokter memberi tahu saya tidak bisa membalap lagi jika operasi gagal,” kata Dixon, 25 tahun.

“Saya tidak tahu sepenuhnya operasi sampai dokter ahli bedah mendatangi saya dan berkata: ‘Lihat seberapa parah cedera ini. Apakah Anda masih bisa naik motor lagi atau tidak itu tergantung seberapa baik operasi ini berjalan’.

“Saat itu saya berpikir ternyata tidak hanya mematahkan pergelangan tangan tetapi menghancurkannya di tiga tempat berbeda, terkilir, dan merobek semua ligamen. Saya bahkan masih bisa merasakannya saat ini.”

Proses pemulihan yang dilakukan Dixon pun bukan tidak membuatnya menderita. Dixon mengaku betapa membosankannya melakukan rutinitas yang sama setiap hari: pelatihan, fisioterapi, lalu latihan gym yang mencakup lebih banyak fisio lagi.

“Kendati sangat sulit, saya harus menerimanya karena (kecelakaan) ini kesalahan saya. Semua ini mengajari saya beberapa pelajaran tentang bagaimana menjadi orang yang lebih baik dan pembalap motor. Semuanya terjadi karena suatu alasan,” tutur Dixon.

Dixon menjelaskan bila dirinya tidak lama lagi akan mencoba mengendarai motor untuk kali pertama untuk melihat seberapa jauh fungsi tangan dan reaksi tubuhnya. “Saya yakin sudah cukup bugar untuk mengendarai motor,” ucapnya.

Jake Dixon mengaku sudah berbicara dengan Stiggy (panggilan Johan Stigefelt, Manajer Tim Balap Petronas Sprinta Racing) pada awal pekan ini untuk menyeleksi aturan pembatasan perjalanan di beberapa negara.

“Tujuannya agar saya bisa segera mencoba motor. Saya berharap tes nanti berjalan baik sehingga saya bisa fokus sepenuhnya untuk lomba pertama di Qatar (28 Maret) nanti,” kata pembalap yang turun di Moto2 sejak 2017 namun absen pada 2018 itu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya MV Agusta Forward Racing Ingin Tingkatkan Level
Artikel berikutnya Italtrans Berambisi Pertahankan Momentum Positif

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia