Juara dunia Moto2, Morbidelli: Ini fantastis!
Pembalap muda Italia, Franco Morbidelli, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya seusai merengkuh gelar juara Moto2 musim 2017.
Third place and champion Franco Morbidelli, Marc VDS
Gold and Goose / Motorsport Images
Morbidelli ditahbiskan sebagai juara dunia menyusul absennya Thomas Luthi pada balapan Minggu [29/10]. Sang rival utama mengalami kecelakaan saat sesi kualifikasi dan menderita cedera patah pergelangan kaki kiri.
“Ya, saya juara dunia [Moto2]. Ini fantastis! Saya minta maaf atas apa yang terjadi kepada Tom [Luthi], karena akan hebat rasanya bertarung untuk gelar juara dengan dia,” ucap Morbidelli dalam konferensi pers usai balapan di Sepang.
“Pada akhirnya, inilah balapan. Anda bisa cedera. Ini juga yang terjadi kepada dia [Luthi]. Tapi saya senang atas gelar juara ini.
“Saya tidak datang dari jalur biasa seperti yang dilakukan para pembalap lainnya. Saya datang dari dunia lain [Superstock 600]. Awalnya sulit, dan kami tidak tahu apakah ini arah yang benar, atau langkah yang diambil terlalu panjang.
“Tapi akhirnya dengan gelar juara ini, kami membuktikan sebagai pemenang dan mengambil pilihan yang tepat.”
Kendati resmi juara dunia sebelum balapan, tapi anak didik Valentino Rossi itu sempat merasakan tekanan. Berbagai kekhawatiran muncul dan membuat pikirannya menjadi tak tenang.
“Saya sangat senang ketika diberi tahu akan juara dunia. Tapi tekanan datang lagi dan semua pikiran memenuhi kepala saya. Saya pun mencoba kembali fokus,” terangnya.
“Benar bahwa tanpa tekanan kejuaraan, Anda akan berkendara lebih baik dan lebih mengalir. Dan saya merasa baik dalam balapan hari ini [Minggu]. Saya mencoba bertahan dengan KTM, tapi mereka sangat cepat.”
Morbidelli debut di kelas Moto2 pada seri Misano 2013, dan kemudian tampil semusim penuh satu tahun berikutnya. Membuka awal musim ini, ia langsung meroket ke posisi teratas dan muncul sebagai favorit juara.
Musim depan, Morbidelli akan menghadapi petualangan baru di kelas premier MotoGP bersama skuat Marc VDS Racing, serta menjadi rekan setim Luthi.
“Iya, ini cara yang fantastis. Tidak ada cara yang lebih baik untuk datang ke MotoGP tanpa gelar juara ini,” tukasnya.
“Akan menarik. Saya tidak tahu. Maksudnya, saya akan mencoba mempelajari skillnya. Saya bisa melihat data dia, dan melihat apa yang dia lakukan. Saya bisa belajar dari pengalaman dia selama bertahun-tahun di kejuaraan. Jadi, saya juga harus belajar dari dia.”
Pembalap berusia 22 tahun itu menjadi juara dunia Moto2 dengan koleksi delapan kemenangan, enam pole position dan 11 podium. Namun, mana yang merupakan kemenangan terbaiknya musim ini?
“Assen balapan yang hebat. Menurut saya, itu pertarungan yang bagus dengan Tom, dan mengalahkan dia pada lap terakhir. Jadi, itu adalah balapan yang hebat untuk kejuaraan. Momen krusial untuk kejuaraan. Kemenangan [di Assen] sudah jelas adalah yang terbaik,” jawabnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments