Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Ajo: Kontrol Emosi Jadi Cara Kami Raih Kesuksesan

Pemilik tim Red Bull KTM Ajo, Aki Ajo, membocorkan kunci sukses meraih enam gelar pembalap dalam 13 tahun terakhir.

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aki Ajo yang merupakan mantan pembalap yang saat ini memiliki salah satu tim tersukses di kejuaraan dunia balap motor, memiliki cara tersendiri yang cukup ampuh dalam meraih kesuksesan.

Ajo Motorsport memainkan debutnya di kejuaraan dunia pada 2001 dan berkolaborasi dengan Honda di kelas 125cc. Menunggu cukup lama, akhirnya penantian mereka berbuah manis dengan meraih gelar pembalap pada 2008, yang didapatkan oleh Mike Di Meglio.

Seiring berjalannya waktu, gelar lainnya mulai berdatangan, dan itu menandakan Ajo Motorsport sebagai sebuah tim semakin matang.

Pada 2015, Ajo Motorsport melakoni debut di Moto2 dengan diperkuat oleh Johann Zarco, yang langsung merebut gelar juara dunia dua musim beruntun.

Meski 2016 jadi musim terakhir Ajo Motorsport meraih gelar, tapi mereka selalu konsisten berada di tiga besar sejak 2017.

“Kami memainkan salah satu olahraga paling menuntut di dunia, saya yakin semua orang setuju dengan saya,” kata Ajo seperti dilansir Speedweek.

“Untuk bertahan dalam olahraga yang sangat berat dan menegangkan ini, Anda harus bisa mengendalikan emosi Anda. Ini juga berarti Anda membiarkan emosi mengalir ketika sedang berada di momen sulit.”

Baca Juga:

Beberapa pembalap besar yang ada di MotoGP merupakan jebolan Ajo Motorsport dan pernah meraih kesuksesan bersama mereka di kategori lebih rendah.

Seperti Marc Marquez yang bergabung dengan mereka dan langsung menjadi juara dunia.

“Saya pernah berbicara dengan Marc di masa lalu dan saya mengatakan kepadanya, ‘Hey, jika Anda merasa harus menangis, maka menangislah dan bangkit! Ini akan membantu Anda dan mungkin akan terasa lebih lega setelahnya’,” ujarnya.

“Itu hanyalah salah satu contoh, karena ini olahraga yang penuh emosional sehingga Anda harus benar-benar tahu cara terbaik untuk mengendalikan emosi sendiri.

“Mereka yang benar-benar fokus dan dapat mengendalikan emosinya, maka akan menjadi yang terkuat.

“Tekanan pada seorang pembalap sangat besar, ini sangat berat dan dunia ini kejam. Para pembalap juga berada di bawah tekanan, dan itu tidak akan menjadi olahraga yang aman.”

Membuat pembalapnya tetap tenang dan selalu fokus menghadapi setiap balapan menjadi tugas Ajo Motorsport agar dapat meraih hasil maksimal.

“Ada juga tekanan yang mengharusnya Anda berada di tempat yang bagus dalam kejuaraan, sehingga beban berat selalu ada di pundak para pembalap,” tuturnya.

“Itu sebabnya, sangat penting bagi tim untuk mengendalikan tekanan. Jadi, para pembalap bisa berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik.

“Ini tentang fokus dan ketenangan, faktor-faktor ini sangat penting. Jika kami bisa sedikit mengurangi tekanan, itu membantu untuk tetap fokus dan tenang. Menurut saya yang terbaik adalah berkonsentrasi pada pekerjaan Anda sendiri.”

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sasaki Tinggalkan Rumah Sakit Dua Hari Usai Insiden Moto3 Catalunya
Artikel berikutnya Bikin Motor Lebih Kencang atau Mahal, Solusi Moto3 dari McPhee

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia