Moto2, Jorge Lorenzo: Pedro Acosta Serupa Casey Stoner

Mantan pembalap MotoGP Jorge Lorenzo mengatakan dirinya langsung ingat juara dunia dua kali kelas premier, Casey Stoner, ketika melihat Pedro Acosta beraksi di lintasan.

Jorge Lorenzo berbicara banyak hal kepada DAZN di paddock Sirkuit Mugello pada Grand Prix Italia akhir pekan lalu. Salah satunya adalah solusi untuk Ducati agar memiliki juara dunia lagi.

Peraih tiga gelar kelas MotoGP merekomendasikan Pedro Acosta kepada pabrikan Borgo Panigale. Menurut Lorenzo gaya rider Moto2 dari Red Bull KTM Ajo itu mirip dengan Casey Stoner.

Pada akhir pekan GP Italia, Acosta meraih kemenangan Moto2 pertamanya. Ini membuatnya menjadi pemenang termuda di kelas intermediate setelah ulang tahun ke-18 pada Mei lalu.

Acosta mematahkan rekor yang ditorehkan Marc Marquez di Le Mans pada 2011, ketika memenangi Moto2 Prancis pada usia 18 tahun 57 hari. Tetapi El Tiburon tak terlalu fokus pada hal itu.

Baca Juga:

“Marc Marquez adalah yang pertama. Bagi saya, lebih penting untuk memenangkan balapan daripada memecahkan rekor. Itu tidak mudah, ttapi kami akhirya berhasil,” ujar Acosta dilansir Motosprint.

Pedro Acosta telah membuat banyak orang jatuh cinta dan berharap banyak padanya sejak muncul di kejuaraan dunia. Pada 2021, musim debutnya di Moto3, ia langsung juara dunia.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dari Kevin Schwantz hingga Jorge Lorenzo, semua orang meyakini bahwa pemuda kelahiran Mazarron, Spanyol tersebut akan memiliki masa depan yang sangat cerah di MotoGP.

“Dia mengingatkan saya kepada Casey Stoner. Posisi tubuh saat rilis, cara dia memasuki tikungan, sangat menentukan dan cepat. Ya, mereka benar-benar serupa,” kata Lorenzo membandingkan Acosta dengan juara dunia 2007 dan 2011 usai kemenangannya di Mugello.

Hasil maksimal dalam Moto2 Italia menempatkan El Tiburon di P10 klasemen, memiliki 45 poin. Dengan gap 63 angka dari pemuncak sementara, Celestino Vietti, Acosta masih punya peluang juara dunia.

Namun, ia perlu konsisten. Hal tersebut problem utama Acosta. Ia perlu lagi membuktikan di Catalunya akhir pekan nanti apakah Lorenzo tidak berlebihan menyamainya dengan Stoner.