Lorenzo Baldassarri Tolak Kontrak Baru Forward Racing
Bos Forward Racing, Giovanni Cuzari, mengungkapkan kekecewaan atas kolapsnya komitmen dengan Lorenzo Baldassarri. Hengkangnya pembalap itu dari Moto2 karena keputusan sendiri.
Dalam sebuah wawancara, Baldassarri mengutarakan kekecewaan terhadap musim lalu. Ia berganti tim tiga kali, berkali-kali crash dan kesal percaya pada proyek yang tak berfungsi.
Pembalap Italia tersebut hanya mengumpulkan tiga poin di atas motor MV Agusta, musim lalu. Baldassarri mengutarakan sempat benci pada situasi di paddock gegara hal itu.
Komentar itu membuat publik jadi menyalahkan ketidakmampuan Forward Racing menggembleng rider-nya.
Setelah berdiam diri, tim memberikan respons. Cuzari menjelaskan bagaimana sikap Baldassarri dan perwakilannya. Padahal, ia sudah menawarkan kontrak baru untuk pembalap 25 tahun sejak tengah musim.
“Sungguh sedih membaca wawancara sarat polemik seperti itu, terlepas kami mencoba melakukan segalanya untuk Lorenzo, sejak awal musim,” ujarnya, dikutip dari motorsprint.corrieredellosport.
“Contohnya, kami telah menawarkan pembaruan kontrak, persisnya Juni, karena kami tahu bahwa Lorenzo butuh ketenangan. Saya sudah bicara dengan pembalap dan manajernya (Simone Battistella, red.)
“Tapi, dia menjawab sedang menimbang permintaan MotoGP, dari Aprilia dan Petronas. Saya kenal Massimo Rivola dan Razlan Razali dan tahu bahwa operasi tersebut tidak akan berjalan lancar, itu pun terjadi pada Lorenzo.”
Karena permintaan mereka digantung oleh pihak Baldassarri, maka beberapa staf tim mendorong Cuzari untuk membatalkan rencana memperpanjang kontrak.
“Setelah beberapa pekan, beberapa anggota tim mendorong saya agar memutus hubungan dengan Lorenzo, tapi kami memutuskan untuk berjalan sampai akhir musim, untuk menghindari masalah lebih lanjut,” ucapnya.
Cuzari bahkan mencoba merayu lagi ketika musim berakhir. Tim tersebut ingin melebarkan sayap ke CEV dan World Supersport (WSSP). Mereka butuh jasa Baldassarri.
“Saya katakan tahun depan, kami akan tampil di CEV dan meminta Lorenzo agar bertahan dengan kami untuk kompetisi itu. Saya akan memberikan banyak wild card, untuk mencari cara untuk membangun kepercayaan diri,” ia melanjutkan.
“Juga tawaran ini ditepis, jadi dengan hati nurani bersih, saya merasa telah melakukan segala hal sebagai seorang pemilik tim.
“Saat ini kami juga ingin menciptakan sebuah tim Supersport, dengan dua pembalap cepat dan tak membayar, karena itu bukan kebijakan kami, tapi kami harus melakukan perhitungan tepat.”
Giovanni Cuzari, MV Agusta Forward Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Cuzari menganalisis kelemahan Baldassarri yang menghambat prestasinya. Pembalap tersebut perlu memperbaiki kepercayaan diri dan psikologinya.
“Menurut saya, dia tidak tenang secara mental. Saya tahu dia punya masalah kecil pada hati, dan tentu crash tidak membantu, tapi secara umum, ini masalah kepercayaan diri yang mungkin dibangun kembali,” ucapnya.
“Maaf, saya mengatakan ini, tapi rekan setimnya, usia 35 tahun (Simone Corsi), selalu di depannya. Sesuatu yang tidak kami harapkan. Padahal, sejak awal tahun, saya katakan kepada Simone bahwa 2021 merupakan musim terakhir bersamanya.
“Untuk 2022, ide kami adalah lanjut dengan Lorenzo dan seorang pembalap muda, tapi hasil menuntun kami ke arah lain. Saya tidak mengerti kenapa mesti menjilat ludah sendiri.”
Setelah tak dapat tempat di Moto2, kabarnya Baldassarri akan melangkah ke WSSP dengan MV Agusta. Ia sudah mengikuti tes.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.