Marini tidak ingin terburu-buru balap MotoGP

Maro – sapaan akrab – berhasil memetik kemenangan perdana saat Moto2 Malaysia 2018. Ia menutup klasemen akhir pada peringkat ketujuh, sedangkan mantan rekan setim Francesco Bagnaia sukses juara dunia.

Menghadapi musim 2019, Sky Racing Team VR46 mempertahankan Marini. Ia kali ini ditandemkan dengan kompatriot Nicolo Bulega, sekaligus debut kategori intermediate.

Penampilan kuat sepanjang tes pramusim Jerez menjadikan Marini kandidat teratas untuk balap MotoGP pada 2020. Akan tetapi, sang Italiano justru menunggu kesempatan lebih baik sebelum pindah kelas.

Baca Juga:

Sky VR46 berambisi pertahankan titel Moto2

“Hasil yang saya dapatkan pada akhir tahun tidak masalah. Tentu saja tujuan saya adalah untuk menang, namun ini tujuan semua orang. Tapi tidak seperti, jika saya menjadi juara dunia, saya dipaksa untuk ke MotoGP,” katanya.

“Kami harus terus mengamati situasi dengan kontrak di MotoGP – mayoritas dua tahun dan hanya ada beberapa pembalap dikontrak satu tahun. Kami harus menunggu kesempatan yang tepat.

“Kita lihat apa yang terjadi tahun depan, tetapi saya tidak terburu-buru untuk ke MotoGP,” tandas Maro.

Didesak apakah berduel dengan Rossi di MotoGP dapat membuat dirinya tergiur, pembalap 21 tahun itu menjawab: “Tentu saja iakan menarik. Namun saya kira kami berdua harus berpikir hanya tentang bagaimana memanfaatkan karier sebaik-baiknya.

“Saya tidak ingin mengambil pilihan berisiko hanya untuk berpacu melawan Valentino selama setahun dan membahayakan karier saya. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah tampil baik di Moto2 tahun ini dan kemudian mengevaluasi semuanya dengan pikiran jernih,” ucap Marini.

Luca Marini, Sky Racing Team VR46, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing