Masalah Teknis Hambat Luthi Keluarkan Potensi Motor
Pembalap Moto2 Pertamina Mandalika SAG Team, Tom Luthi, menjelaskan penyebab dirinya harus start dari grid ke-22 di Grand Prix Portugal.
Thomas Luthi, Pertamina Mandalika SAG Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Tom Luthi mengatakan motornya mengalami masalah pada sistem elektronik sepanjang kualifikasi Moto2 Portugal, yang membuatnya gagal mencatatkan lap terbaik. Ini pun membuatnya harus start dari posisi ke-22 di balapan.
Pria Swiss itu memang sulit menemukan kecepatan di setiap sesi GP Portugal. Karakter Sirkuit Algarve yang menantang memberikannya kesulitan tersendiri untuk mengendalikan motor sesuai keinginan.
Namun, Luthi menemukan setelan terbaik pada FP3 yang diyakininya dapat membantu lolos ke kualifikasi dua (Q2). Sayang, di kualifikasi sistem elektronik motornya bermasalah dan tidak cukup waktu untuk memperbaikinya.
“Itu sungguh mengecewakan. Kami tidak bisa langsung lolos ke Q2 dari hasil latihan bebas. Tapi, kami termotivasi untuk melewati Q1 dengan baik, hingga tiba-tiba datang masalah elektronik,” kata Luthi seperti dilansir Speedweek.
“Bagaimanapun, inilah balapan. Hari kami berjalan dengan buruk, begitu juga dengan ritme balap saya.”
Masalah elektronik membuat Tom Luthi tidak bisa mengeluarkan potensi terbaik motornya. Rider 34 tahun itu berharap masalah tersebut dapat diperbaiki dan tak muncul saat balapan berlangsung karena bisa mengacaukan ritme balapnya.
“Saya hanya memiliki dua lap di akhir kualifikasi. Saya berusaha memberikan semua yang saya miliki, tapi ritme balap saya benar-benar tak bagus. Saya tidak cukup cepat untuk lolos ke Q2,” ujarnya.
“Tapi, kami yakin pada diri sendiri akan tampil kuat di balapan dan kami akan terus bekerja keras. Hal terpenting adalah kami tetap termotivasi menghadapi balapan.”
Masalah pada ECU juga dialami oleh Fabio Di Giannantonio yang kesulitan mengeluarkan kecepatannya sepanjang kualifikasi. Itu membuatnya gagal lolos ke Q2 dan harus memulai GP Portugal dari grid ke-16.
Padahal, pembalap asal Italia itu tampil kuat pada dua balapan di Qatar dengan finis di podium dan masuk 10 besar.
Pemasok ECU, Magneti Marelli, menginformasikan kepada setiap tim bahwa mereka akan berusaha memperbaiki masalah tersebut. Tujuannya agar masalah ini tak terulang.
Jika masalah ini terus berlanjut, maka balapan diprediksi tidak akan semenarik dua balapan di Qatar. Pasalnya, setiap pembalap akan kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi memperjuangkan posisi yang diinginkannya.
Thomas Luthi, Pertamina Mandalika SAG Team.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments