Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Dengar lagu kebangsaan Italia, Bagnaia emosional

Francesco Bagnaia tak dapat membendung perasaan emosional ketika mendengar lagu kebangsaan Italia berkumandang, seusai ia memenangi Moto2 Qatar.

Podium: Race winner Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Podium: Race winner Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46

Podium Moto2 Qatar: Pemenang balapan, Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Debut kategori intermediate pada musim lalu, pembalap yang akrab disapa Pecco itu akhirnya berhasil menyabet kemenangan perdana di Sirkuit Losail, Minggu (18/3).

Raihan podium tertinggi Bagnaia terasa mengejutkan, karena Alex Marquez selalu tampil tercepat sejak sesi Free Practice, menjadikan pembalap Spanyol ini favorit juara.

Yang terjadi kemudian adalah anak didik Valentino Rossi itu melesat kencang selepas lampu start padam. Langsung memimpin balapan, tampil begitu mendominasi, hingga finis lebih dulu.

Bagnaia memang mendapat perlawanan ketat dari rekan kompatriot, Lorenzo Baldassarri. Duel Italiano bahkan tersaji pada dua lap terakhir. Namun, calon pembalap Pramac Racing musim depan itu mampu mengatasi sang rival.

“Ketika saya mendengar lagu kebangsaan (Italia) di podium, kami semua terbawa suasana. Sejujurnya, saya juga demikian. Saya sedikit emosi berdiri di podium. Saya lega setelah semua kerja keras selama musim dingin, kami (menjadi) sangat kuat,” tukas Bagnaia.

Bicara soal pertarungan melawan Baldassarri, pembalap berusia 21 tahun itu justru menyambut gembira. “Duel dengan Lorenzo tampak seperti salah satu balapan yang kami lakukan di sofa rumah.

“Saya selalu berharap untuk mencapai podium bersamanya,” imbuhnya.

Kembali ke soal jalannya balapan, Bagnaia tak menyangka dapat menjauh dan memisahkan diri dari kejaran rombongan pembalap Moto2 di grup kedua. Apalagi, ia mengungkapkan, melakukan start bagus adalah kelemahan utamanya.

“Saya tidak membayangkan memenangi Moto2 dengan cara seperti ini. Kami tahu, bahwa kami kuat. Tapi kami berpikir akan lebih bersaing di awal. Ternyata, saya langsung start kuat. Tidak seperti apa yang terjadi tahun lalu,” papar pembalap Sky Racing Team VR46 itu.

Disinggung mengenai promosi ke kelas premier MotoGP pada 2019, Bagnaia lega, karena telah dapat menyelesaikan kontrak bersama Pramac Racing sebelum musim depan dimulai.

“Jelas memiliki rencana tahun depan membuat kepala Anda bebas. Feeling saya dengan motor dan tim juga banyak meningkat, dibandingkan musim lalu. Ini sangat penting bagi saya,” pungkasnya.

Laporan tambahan oleh Marco Di Marco

Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46
Podium: second place Lorenzo Baldassarri, Pons HP 40, Race winner Francesco Bagnaia, Sky Racing Team VR46, third place Alex Marquez, Marc VDS
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Moto2 Qatar: Bagnaia sabet kemenangan perdana
Artikel berikutnya Moto2 Argentina: Vierge rebut pole dari Baldassarri

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia