Musim depan, Syahrin perkuat SIC Racing Team

Kolaborasi baru antara Sepang International Circuit [SIC] dan Petronas menjadi latar belakang di balik ekspansi SIC Racing Team ke Moto2.

Kedua pihak bahkan membentuk tim Petronas Sprinta Racing, yang akan fokus pada pengembangan talenta untuk bersaing di kejuaraan rods dua tingkat global.

Kemitraan ini akan berlanjut dengan usaha bersama dari Program Pengembangan Bakat Petronas dan Program Pengembangan Bakat SIC, yang bertujuan untuk memupuk bakat masa depan dari Malaysian Cub Prix, Asia Road Racing Championship dan Asia Talent Cup.

“Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada SIC Racing Team, yang telah memberikan kesempatan ini dan mempercayai saya. Saya akan berusaha yang terbaik demi mereka pada 2018,” tukas Syahrin dalam rilis resmi.

“Saya juga sangat senang akan melanjutkan balapan di Moto2 tahun depan, dan dengan bersama tim baru. Saya benar-benar berharap bisa tampil lebih baik.

“Saya mengalami kesulitan kecil selama 2017 dan hanya mencetak dua podium. Walaupun saya mencapai target, tapi saya ingin lebih pada 2018. Podium akan selalu menjadi target saya, untuk bertarung di depan dan berkompetisi demi titel kejuaraan.

“Sekarang saya akan tetap fokus dan bekerja untuk tahun depan. Saya sangat senang dan bersemangat atas kolaborasi baru ini. Saya yakin kami bisa melakukan pekerjaan bagus bersama pada 2018.”

Syahrin melakoni debut, sebagai wild card, di kelas Moto2 pada 2011 dan kemudian balapan semusim penuh musim 2014. Sepanjang kariernya di kategori intermediate, pembalap Malaysia itu telah mengoleksi tiga podium.

Prestasi terbaru, tentu saja ketika Syahrin berhasil finis kedua di Misano – menyusul Dominique Aegerter yang didiskualifikasi – dan podium ketiga di Motegi.

“Saya sangat senang untuk mengungkapkan perluasan tim kami ke kelas Moto2 pada 2018, bersama pembalap Hafizh Syahrin. Ini saat yang menyenangkan bagi kami!,” tandas Team Manager, Johan Stigefelt.

“Kembali ke Moto2 akan hebat dan kami sangat bersemangat diberikan kepercayaan untuk memperluas tim kami. Terakhir kali kami di kelas intermediate pada 2014, ketika bersama Johann Zarco dan Josh Herrin.

“Jadi, kami sudah tidak asing dengan kelas ini dan saya tahu kami bisa melakukan pekerjaan bagus dengan Hafizh. Saya percaya diri tim akan membuat Hazifh mengambil langkah berikut dalam kariernya, serta mencapai hasil yang kita semua tahu dia mampu melakukannya.”

9