Pasca Operasi Arm Pump, Niccolo Antonelli Targetkan Moto2 Prancis

Akhir pekan Niccolo Antonelli berjalan sangat sulit di Sirkuit Jerez. Rider VR46 Racing Team tersebut diketahui mengalami masalah sindrom kompartemen alias arm pump, yang terbukti menyulitkannya selama balapan.

Sekembalinya ke Italia, Antonelli segera dioperasi untuk menyelesaikan problem itu. Pembedahan dilakukan oleh Prof. Luigi Tarallo di Poliklinik Modena pada Selasa (3/5/2022) kemarin.

Akibat operasinya, pembalap 26 tahun tersebut terpaksa harus melewatkan tes di Barcelona, yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini. Tetapi targetnya adalah fit untuk Grand Prix Prancis.

Baca Juga:

Putaran ketujuh Moto2 2022 akan berlangsung dalam dua pekan, 13-15 Mei, di Sirkuit Bugatti, Le Mans. Karena itu, Niccolo Antonelli tidak buang waktu dan segera memulai rehabilitasinya.

“Balapan (GP Spanyol) hari Minggu sangat sulit, terutama lap-lap terakhir, karena rasa sakit di lengan kanan saya menjadi tak tertahankan. Saya bertahan dan melewati garis finis, tetapi penting memahami apa yang terjadi,” ungkap sang rider setelah operasi.

“Saya melakukan semua pemeriksaan yang diperlukan dan ternyata itu bentuk sindrom kompartemen yang memerlukan operasi segera. Saya menjalaninya Selasa pagi dan semuanya berjalan baik.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada dr. Tarallo dan seluruh timnya atas dukungan dan profesionalisme yang luar biasa. Saya tidak sabar untuk memulai terapi fisik dan kembali ke trek secepat mungkin,” Antonelli menambahkan.

Arm pump merupakan masalah yang sangat umum dialami pembalap. Meski diperlukan tindakan operasi dan rehabilitasi, prosesnya relatif cepat serta tanpa konsekuensi yang terlalu invasif.

Sejauh ini, Moto2 2022 berjalan di luar ekspektasinya. Hingga enam balapan, Antonelli belum mampu mencetak poin, dan tercecer di dasar klasemen. Berbanding terbalik dengan pencapaian Celestino Vietti.

Rekan setimnya di VR46 tersebut sekarang berada di posisi puncak dengan raihan total empat podium, dua di antaranya sebagai pemenang. Antonelli tentu ingin mengubah peruntungan secepatnya.