Pembaruan Mesin Triumph Bisa Untungkan Pedro Acosta
Pemasok mesin Moto2, Triumph Motorcycle, yakin perubahan yang mereka lakukan akan memberi keuntungan pada rookie Pedro Acosta.

Pembalap Red Bull KTM Ajo tersebut akhirnya melakoni duel perdana musim ini di Sirkuit Lusail, Qatar. Namun, level tersebut rupanya masih sangat sulit baginya.
Acosta start pada urutan ke-10 dan terlibat kontak dengan Jake Dixon dan Fermin Aldeguer satu lap sebelum putaran penutup. Ia pun terlempar ke bagian belakang, namun berhasil merangkak ke P12.
Walau gagal tembus 10 besar, penampilan apiknya mengundang decak kagum. Remaja 17 tahun itu menunjukkan kepercayaan diri tinggi bertarung di atas motor yang lebih berat dan bertenaga.
Chief Product Officer Triumph, Steve Sargent, melihat faktor yang membedakan Acosta dari penghuni grid lainnya. Ia sudah mengamati sejak tes pramusim Moto2 di Sirkuit Jerez, pertengahan Februari lalu.
“Sebagai tambahan dari talenta, Pedro punya gaya berkendara yang unik. Insinyur Kalex berkomentar bahwa dia lebih banyak menggunakan ban belakang daripada mayoritas lawan,” tutur Sargent kepada Motorsport.com Spanyol.
“Di Jerez, contohnya, selama pramusim ini. Pada tikungan kiri yang cepat, hampir semua pembalap Moto2 mengurangi gas, sebaliknya dia lanjut menggunakan gas dengan penuh dan mengelola kecepatan bersamaan dengan pedal rem.”
Triumph masuk ke Moto2 sejak 2019, menggantikan Honda. Dengan demikian, ini merupakan tahun keempat mereka sebagai pemasok mesin.
Mereka punya kontrak dengan Dorna hingga 2024. Pabrikan terus melakukan serangkaian modifikasi sesuai masukan dan informasi dari seluruh tim. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan mereka.
Propelan yang digunakan tim dimodifikasi, girboks juga diubah. Para insinyur memutuskan untuk mempersingkat pengembangan gir.
Sargent menilai perubahan tersebut akan memberi banyak opsi kepada pembalap saat melintasi tikungan.
“Dengan ini, kami memberi pilihan berbeda kepada para pembalap ketika mereka melewati tikungan yang sama. Contohnya, beberapa rider dapat menggunakan gigi dua dan yang lain gigi tiga,” ia menjelaskan.
Pembaruan dipandang lebih menguntungkan bagi Acosta dan debuatan lainnya. Pasalnya, baru kali ini, mereka bersentuhan dengan mesin Triumph di Moto2. Sedangkan, pembalap yang lebih lama sudah terlanjur mengenal karakter mesin tahun-tahun sebelumnya.
“Menurut saya, itu bisa membantunya karena dia tidak memiliki ide apa pun yang telah ditentukan di kepalanya, jadi Anda dapat memutuskan gir mana yang bisa digunakan hanya berdasar perasaan. Dia tidak perlu beradaptasi kembali seperti yang dilakukan orang lain,” tuturnya.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Mandalika SAG Ingin Bangun Akademi Pembalap Berstandar Eropa
Jorge Martin: Pedro Acosta Idealnya Dua Musim di Moto2
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.