Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Peran Besar Ibu dalam Karier Mario Suryo Aji

Restu orang tua, terutama ibu, selalu menjadi landasan penting untuk menjalankan aktivitas dengan lancar. Mario Suryo Aji, debutan Moto2 2024, pun merasakan ampuhnya doa ibu.

Mario Suryo Aji, Honda Asia Team

Di sela Grand Prix Indonesia yang digelar di Sirkuit Mandalika, Honda Team Asia, memperkenalkan Mario Aji sebagai rider di kelas menengah. Ia akan tandem dengan Somkiat Chantra.

Dengan pindah ke Moto2, maka impiannya ke MotoGP selangkah lebih dekat. Bagaimanapun, ia harus bekerja sangat keras agar bisa menyaingi pembalap Eropa serta mengembalikan kepercayaan Honda Team Asia.

Mata sang ibu, Risworini, tampak berkaca-kaca ketika mengenang momen tersebut. “Alhamdulillah, saya senang anak saya bisa lanjut di Moto2. Insya Allah, dia akan lebih meningkat di Moto2,” ujarnya.

Lonjakan karier tersebut bukan karena kinerjanya semata, tapi ada doa orang tua yang berperan. Tinggal berjauhan di dua benua, salah satu penyebab sulitnya pembalap Asia berkembang adalah rindu rumah. Apalagi jika mereka merantau untuk mengejar mimpi dari usia belia.

Mario mengurangi homesick dengan komunikasi. “Setiap hari kami berkomunikasi, video call. Ketika akan balapan, dia pasti menelepon atau mengirim pesan lewat Whatsapp, pamit. Biasanya dia bilang, ‘Ma, mau balapan, doakan ya.’” ujar Risworini.

Baca Juga:

Lantunan doa juga menyatukan pembalap 19 tahun tersebut dengan keluarga. Puasa, tahajud dan berdoa rajin dilakukan wanita 51 tahun tersebut untuk semua anaknya. Bahkan, saat menonton Mario melaju kencang di lintasan secara langsung atau lewat televisi, ia tak lepas dari tasbih.

 “Saya juga sering memberi motivasi dan dukungan pada Mario. Selain itu, terus berdoa. Kami tidak memberi ekspektasi besar,” ia melanjutkan.

“Mario meneruskan bakat bapaknya. Kakak-kakaknya pernah mencoba tapi tidak lanjut, cuma Mario yang bisa bertahan sampai sekarang.”

Pembalap binaan Honda tersebut selalu menunggu momen libur panjang di mana dia bisa pulang kampung ke Magetan dan bermanja di pelukan keluarga.

Karena Mario jarang mudik, sang ibu pasti membuatkan makanan kesukaan putra kesayangannya itu.

“Dia pulang kampung, kadang 2-3 kali setahun. Kalau pulang dia selalu dimasakin, yang penting makan masakan mamanya. Dia juga suka jajanan tradisional seperti cenil, getuk,” pungkasnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Race Moto2 Valencia: Aldeguer Samai Rekor Elias
Artikel berikutnya Titik Balik Karier Quartararo Terjadi pada 2018

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia