Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Perangkat Ride Height Resmi Dilarang di Moto2-Moto3

Komisi Grand Prix memutuskan sejumlah perubahan dalam regulasi teknis untuk kelas Moto2 dan Moto3 yang efektif berlaku musim depan.

Jake Dixon, GasGas Aspar Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Akhir bulan lalu, pertemuan rutin Komisi Grand Prix digelar di TT Circuit Assen, berbarengan dengan event Grand Prix Belanda.

Ada beberapa topik yang menjadi pembahasan utama. Tetapi difokuskan terhadap tiga hal, yakni pegangan setang, biaya sasis rolling, hingga perangkat ride height.

Perihal aturan pegangan setang, diketahui tim-tim Moto3 telah memasang grip setang yang diperpanjang. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pembalap menggeser tangan mereka lebih jauh ke arah garpu, sembari mencoba meningkatkan efek aerodinamika dari tubuh di sepanjang lurusan.

“Praktik ini dinilai sangat berbahaya karena pembalap kurang menguasai motor saat berada di posisi tersebut. Dengan demikian, panjang keseluruhan pegangan setang maksimum yang diizinkan di Moto3 dan Moto2 adalah 130 mm,” bunyi pernyataan.

“Pegangan setang harus dipasang di ujung setang, dengan satu-satunya pengecualian adalah steker ujung setang dan/atau perlengkapan pelindung tuas rem.”

Sebagian dari pembalap Moto3 saat beraksi dalam Grand Prix Belanda di TT Circuit Assen pada 26 Juni 2022

Sebagian dari pembalap Moto3 saat beraksi dalam Grand Prix Belanda di TT Circuit Assen pada 26 Juni 2022

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Beralih ke soal biaya sasis rolling. Regulasi terbaru menyatakan bahwa perubahan aturan hanya mencakup kategori Moto3.

Dalam statement Komisi Grand Prix menyatakan pihaknya bakal menetapkan pembatasan harga harga sasis rolling secara lengkap (yang hanya membutuhkan mesin, ECU/Datalogger, transponder dan pemancar/penerima data radio agar berfungsi dan sesuai dengan resep penyelenggara).

“Akan dibatasi hingga 87 ribu Euro (tidak termasuk PPN dan biaya pengiriman). Itu sedikit peningkatan dari harga sebesar saat ini, yakni 85 ribu Euro (sekira Rp1,3 miliar),” isi pernyataan.

“Tim yang ingin membawa mesin 2022 mereka ke 2023 dapat membeli kit deteksi kerusakan/pembaruan alarm. (IMU terpadu + modul daya terpadu + harness) dengan harga 2 ribu Euro (tidak termasuk PPN).”

Baca Juga:

Dan terakhir peraturan mengenai ride height device. Sebelumnya pada Maret lalu, Komisi Grand Prix telah resmi melarang perangkat front ride height di kelas MotoGP.

Namun kini, pelarangan serupa diterapkan untuk kategori Moto2 serta Moto3, yang mana mulai efektif berlaku pada musim 2023.

“Perangkat apa pun yang mengubah atau menyesuaikan ketinggian pengendaraan statis sepeda motor saat sepeda motor bergerak sudah dilarang,” demikian pernyataan.

“Larangan ini sekarang juga berlaku untuk perangkat yang hanya beroperasi sekali pada awal balapan (yaitu perangkat hole-shot).”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pedro Acosta Tegaskan Jalan Menuju MotoGP Sesuai Rencana
Artikel berikutnya Romano Fenati Mungkin Gantung Helm dalam Usia 26 Tahun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia