Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Simoncelli Ingin Pembalapnya seperti Arbolino

Pemilik SIC58 Squadra Corse, Paolo Simoncelli, ingin para pembalapnya seperti Tony Arbolino. Pandangan pemenang Moto2 Malaysia itu berbinar ketika mengenang tim lamanya.

Tony Arbolino, Marc VDS Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap 22 tahun tersebut berdebut di Kejuaraan Dunia Grand Prix bersama SIC58 Squadra Corse. Skuad itu memberi kesempatan turun di Moto3 2017.

Ia hanya mendulang dua poin dan duduk di peringkat ke-34. Kendati demikian, talenta luar biasa menarik beberapa tim.

Setelah itu, Arbolino melanglang buana ke Marinelli Snipers Team bertengger di posisi ke-18, VNE Snipers memborong tujuh podium di antaranya dua kemenangan dan sampai ke peringkat keempat.

Pada 2020, ia pindah ke Rivacold Snipers Team menjadi runner-up. Kesuksesan ini membawanya promosi ke Moto2 bersama Liqui Moly Intact GP. Di musim debut, pemuda Italia menjangkau peringkat ke-14.

Musim ini, Arbolino mempersembahkan tiga kemenangan untuk ELF Marc VDS Racing Team. Posisi dalam klasemen lebih tinggi 10 tangga dari sebelumnya.

Kemenangan di Sepang sangat berarti karena itu lokasi meninggalnya Marco Simoncelli. “Sesaat setelah melewati garis finis, saya langsung ingat Marco,” ujar Arbolino kepada Sky.

Pernyataan tersebut membuat Simoncelli terharu. Ia senang anak didiknya berhasil memperoleh poin penuh.

“Saya menonton wawancara Arbolino lagi setelah Grand Prix Sepang. Saya gembira setelah kemenangan Moto2 di Malaysia, dia datang ke Sic,” ucapnya.

“Berpikir itu merupakan tahun sulit dari level emosional, meski beberapa tahun sudah berlalu. Pada dasarnya, apa yang saya lihat di mata Tony adalah apa yang ingin saya tinggalkan pada para pembalap saya. Saat mereka membicarakan kami, mereka memikirkan momen indah yang kami habiskan bersama.”

Simoncelli mengenang bagaimana jatuh bangun mendirikan SIC58 Squadra Corse. Tidak semua pembalap yang dididiknya menuai hasil memuaskan.

Baca Juga:

“Kisah kami dimulai dari Kejuaraan CIV Italia dengan ide menempatkan para pembalap muda atau mereka yang ingin berjalan di jalur menuju impian. Kami cukup sukses, tentu tidak dengan semuanya,” katanya.

“Kadang feeling tepat tidak berkembang, tapi kami selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk memberikan pengalaman terhadap servis mereka. Kami memulai dengan Mattia Casadei, itu dorongan kunci untuk membuat tim ini bangkit.

“Kemudian tiba eranya Tony Arbolino, pemain besar di Moto3 dan sekarang Moto2. Tatsuki Suzuki yang terkenal setelah beberapa tahun di Moto3 bersama kami, Nicolo Antonelli yang mana kami menghabiskan dua tahun luar biasa, meski di paddock, dia tergolong sebagai pembalap yang hampir dieliminasi.”

Musim ini, mereka menduetkan Riccardo Rossi dan Lorenzo Fellon di Moto3. Simoncelli memuji rider 20 tahun dari Genoa itu mampu membuktikan bukan anak papa. Ia sesungguhnya merupakan pembalap sangat cerdas, ramah dan punya talenta mengesankan.

Simoncelli sedikit kecewa dengan Fellon. Menurutnya, pembalap Prancis itu punya bakat dan bisa mengendalikan motor. Hanya saja, ada beberapa pelajaran yang sulit diterimanya.

“Fellon berhenti bekerja dengan kami secepatnya, mungkin karena dia tidak mengerti semua yang kami lakukan punya satu tujuan yakni membatu berkembang. Dia terlalu peduli dengan waktu lap ketika itu hanya puncak gunung es,” tuturnya.

“Pertama, Anda harus memperhatikan teknologi, dasar piramida. Mungkin itu hanya kekurangan harmoni. Kami tidak dibuat untuk setiap orang, terutama ketika satu pihak skeptis dan yakin hanya KTM yang mampu membuatnya ke podium.”

Tony Arbolino, Marc VDS Racing Team

Tony Arbolino, Marc VDS Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Augusto Fernandez Gunakan Mode Menyerang di Moto2 Valencia
Artikel berikutnya Sirkuit Milik Tim Aspar Akan Siap dalam Lima Bulan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia