Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tampil Lepas, Arbolino Ingin Jadi Rookie Moto2 Terbaik

Debutan Moto2 2021, Tony Arbolino, mengusir jauh-jauh tekanan agar bisa segera bersaing di kompetisi kasta kedua itu. Sebab, ia mengincar titel rookie terbaik.

Tony Arbolino, Liqui Moly Intact GP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Liqui Moly Intact GP tersebut mampu merangkak ke papan tengah klasemen waktu terbaik selama tes pramusim Moto2 2021, di Sirkuit Losail, Qatar.

Ia bertengger di urutan ke-11 dengan selisih 0,528 detik terhadap pembalap tercepat, Xavi Vierge. Wakil Petronas Sprinta Racing tersebut mencatatkan 1 menit 58,832 detik.

Arbolino mengaku terkejut bisa berdiri di jajaran tengah, bahkan melewati torehan rekan setimnya, Marcel Schrotter yang jauh lebih berpengalaman di Moto2.

“Sejujurnya, saya tidak menyangka dapat mencatatkan waktu lap seperti itu. Saya kira itu adalah torehan yang bagus. Saya memodifikasi cara membalap saya pada beberapa sektor lintasan. Pada akhirnya, keluar hasil luar biasa,” tuturnya dilansir Motosprint.it.

“Saya juga menemukan acuan di depan , beruntung ada Aron Canet. Saya berusaha memperbaiki beberapa aspek, saya makin kenal baik dengan motor. Sekarang, kami harus mendedikasikan diri untuk memperbaiki pace. Di hari terakhir uji coba, saya akan mencoba beberapa detail.”

Baca Juga:

Waktu yang dibukukan selama tes bisa jadi acuan dalam balapan pembuka di Qatar, akhir pekan ini. Arbolino tidak menetapkan target muluk. Baginya, yang penting mereka siap bertarung.

“Saya menilai itu akan jadi pertarungan sulit karena grand prix perdana di Moto2. Target utama adalah belajar sebanyak mungkin dan bersenang-senang. Bagi saya, ini adalah kategori baru yang perlu dieksplorasi. Saya dan tim Dynavolt ingin siap 100 persen,” ia menjelaskan.

“Saya ingin konsisten menjadi yang terbaik di antara para rookie 2021. Saya tahu betapa tinggi level dan sadar itu akan sulit. Tapi, keinginan saya selalu jadi nomor satu di trek.

“Saya akan bekerja keras supaya kompetitif. Dengan tim yang bagus dan profesional, saya tak bisa memilih lebih baik lagi.”

Runner-up Moto3 2020 tersebut mengutarakan kelebihan yang bisa membuatnya bersaing.

“Kekuatan saya adalah tak punya tekanan besar yang harus dikelola. Saya turun ke lintasan, bersenang-senang, maka kecepatan akan datang. Sebaliknya, kelemahan saya adalah minim pengalaman karena ini adalah tahun pertama di Moto2. Saya masih kurang dari sisi pace,” ujarnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vietti Mengaku Bingung Dukung Bagnaia atau Morbidelli
Artikel berikutnya Hasil Tes Moto2 Qatar: Lowes Tercepat, Persaingan Bakal Sengit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia